Bekasi (Antara Megapolitan) - Agenda audiensi manajemen bersama ratusan keluarga pasien terkait penyelesaian kasus dugaan vaksin palsu di Rumah Sakit Elisabeth Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu sore, berlangsung ricuh.
Pantauan Antara di lokasi melaporkan kegiatan tersebut diikuti oleh Direktur Rumah Sakit Elisabeth Antonius Yudiyanto yang didampingi dua pengacara bersama ratusan keluarga pasien di ruang mediasi basement rumah sakit.
Agenda audiensi yang dimulai sejak pukul 17.00 WIB berlangsung memanas saat tuntutan keluarga pasien terkait sikap terbuka rumah sakit atas tudingan vaksin palsu tidak dijelaskan secara terperinci oleh manajemen.
"Kami hanya minta manajemen terbuka, jenis vaksin apa saja yang mereka suntikan ke anak-anak kami. Kalau pun tidak merasa menggunakan vaksin palsu, kasih dong kami buktinya," kata keluarga pasien Ketut Daryatmo (37) di Bekasi.
Kericuhan terjadi saat manajemen RS Elisabeth diketahui keluarga pasien menghadirkan dua orang pengacara.
"Maksud anda apa membawa pengacara ke ruangan ini. Mau berkilah lagi atau mau melakukan perlawanan pada kami," teriak salah satu orang tua pasien lainnya.
Emosi orang tua pasien juga dipicu sikap manajemen yang dianggap lambat mengambil keputusan terkait tuntutan para pasien yang sudah disuarakan sejak Kamis (14/7).
Teriakan protes pun disambut emosi sejumlah keluarga pasien lainnya hingga beberapa di antaranya maju ke depan meja direktur rumah sakit dan memukul-mukul meja secara emosi.
Pembelaan yang dilakukan pihak manajemen pun justru semakin menyulut emosi keluarga pasien yang mayoritas berasal dari kalangan keluarga menengah atas.
Salah satu orang tua pasien nampak membanting meja yang digunakan Direktur Antonius bersama dua orang pengacaranya.
Sejumlah petugas keamanan rumah sakit pun langsung mengevakuasi Antonius bersama dua pengacaranya ke salah satu ruangan yang aman di lantai tersebut.
Antonius nampak mengerang kesakitan dan sesekali memegang bagian leher sebelah kirinya pascakisruh tersebut.
Kericuhan yang berlangsung selama lebih kurang 15 menit itu berhasil dilerai pihak keamanan dari Kodim 0507 Bekasi bersama petugas keamanan setempat.
Hingga berita ini dibuat proses audiensi penyelesaian kasus vaksin palsu di rumah sakit tersebut masih berlangsung.
Antonius didampingi sejumlah petugas keamanan kembali keluar dari ruang evakuasi dan kembali menemui pasien.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
Pantauan Antara di lokasi melaporkan kegiatan tersebut diikuti oleh Direktur Rumah Sakit Elisabeth Antonius Yudiyanto yang didampingi dua pengacara bersama ratusan keluarga pasien di ruang mediasi basement rumah sakit.
Agenda audiensi yang dimulai sejak pukul 17.00 WIB berlangsung memanas saat tuntutan keluarga pasien terkait sikap terbuka rumah sakit atas tudingan vaksin palsu tidak dijelaskan secara terperinci oleh manajemen.
"Kami hanya minta manajemen terbuka, jenis vaksin apa saja yang mereka suntikan ke anak-anak kami. Kalau pun tidak merasa menggunakan vaksin palsu, kasih dong kami buktinya," kata keluarga pasien Ketut Daryatmo (37) di Bekasi.
Kericuhan terjadi saat manajemen RS Elisabeth diketahui keluarga pasien menghadirkan dua orang pengacara.
"Maksud anda apa membawa pengacara ke ruangan ini. Mau berkilah lagi atau mau melakukan perlawanan pada kami," teriak salah satu orang tua pasien lainnya.
Emosi orang tua pasien juga dipicu sikap manajemen yang dianggap lambat mengambil keputusan terkait tuntutan para pasien yang sudah disuarakan sejak Kamis (14/7).
Teriakan protes pun disambut emosi sejumlah keluarga pasien lainnya hingga beberapa di antaranya maju ke depan meja direktur rumah sakit dan memukul-mukul meja secara emosi.
Pembelaan yang dilakukan pihak manajemen pun justru semakin menyulut emosi keluarga pasien yang mayoritas berasal dari kalangan keluarga menengah atas.
Salah satu orang tua pasien nampak membanting meja yang digunakan Direktur Antonius bersama dua orang pengacaranya.
Sejumlah petugas keamanan rumah sakit pun langsung mengevakuasi Antonius bersama dua pengacaranya ke salah satu ruangan yang aman di lantai tersebut.
Antonius nampak mengerang kesakitan dan sesekali memegang bagian leher sebelah kirinya pascakisruh tersebut.
Kericuhan yang berlangsung selama lebih kurang 15 menit itu berhasil dilerai pihak keamanan dari Kodim 0507 Bekasi bersama petugas keamanan setempat.
Hingga berita ini dibuat proses audiensi penyelesaian kasus vaksin palsu di rumah sakit tersebut masih berlangsung.
Antonius didampingi sejumlah petugas keamanan kembali keluar dari ruang evakuasi dan kembali menemui pasien.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016