Bogor (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengapresiasi kinerja juru bicara (jubir) digital yang bertugas mempublikasikan kegiatan di Kota Bogor melalui media sosial.

"Terimakasih kepada para juru bicara digital. Kalian adalah garda terdepan dalam melayani masyarakat. Menjadi wajah Kota Bogor di dunia maya," kata Bima saat menyerahkan penghargaan kepada jubir digital teraktif se Kota Bogor, Jumat.

Bima mengatakan, jubir digital tidak hanya berperan sebagai wadah kanalisasi curhatan masyarakat. Tetapi juga menjadi penyebar aura positif kepada masyarakat.

"Jubir digital jangan sekadar mere-twitt, tetapi juga memiliki inovasi," katanya.

Menurutnya, saat ini dunia tengah menghadapi perubahan. Bila tidak mampu melewatinya, maka akan ketinggalan. Seperti contoh, keruntuhan perusahaan komunikasi Nokia yang gagal mengadaptasi perubahan zaman.

"Kalau kita masih memiliki paradigma lama dalam berkarier, kalau tidak bisa bersaing dengan orang-orang yang lebih memiliki keahlian, maka kita akan selesai," katanya.

Juru bicara digital Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi jubir digital teraktif se Kota Bogor dengan 11.300 tweet. Lalu jubir digital PDAM Tirta Pakuan 3.368 tweet, BPLH 3.139 tweet, Kelurahan Tajur, 2.732 twitt, dan jubir PPS DKP 1.363 tweet.

Bagian Humas Sekretariat Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat memanfaatkan penggunaan media sosial untuk menjalankan fungsi kehumasan sebagai salah satu upaya memperkuat komunikasi dengan masyarakat serta antar SKPD.

"Kita manfaatkan media sosial Twitter untuk menjalankan fungsi-fungsi kehumasan di masing-masing SKPD," kata Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Bogor Encep Moh Ali Alhamidi.

Ia mengatakan saat ini sudah seluruh SKPD di Kota Bogor memiliki akun Twitter yang berjumlah 48 akun ditambah 68 milik kelurahan serta akun pribadi milik pejabatan pemerintah seperti Wali Kota Bima Arya Sugiarto dan beberapa pejabat strategis lainnya.

"Untuk menggerakkan media sosial dalam menjalankan fungsi kehumasan, diperlukan juru bicara digital," katanya.

Encep menjelaskan, juru bicara digital yang dimaksudkan adalah petugas administrasi yang memiliki tanggung jawab untuk memposting segala kegiatan di akun twitter milik instansinya, mengetahui cara me-mention akun lain agar saling terkoneksi, dan memberikan tanda hastag dengan program-program milik pemerintah.

Ia mengatakan belum semua SKPD memiliki juru bicara digital, sehingga perlu penguatan untuk melatih salah seorang petugas admin agar akun twitter milik masing-masing SKPD aktif setiap saat. Minimal setiap SKPD miliki satu orang juru bicara digital.

"Dalam waktu dekat kita kembali akan memberikan latihan kepada juru bicara digital di masing-masing SKPD," katanya.

Menurut Encep jika seluruh OPD/SKPD sudah memiliki akun twitter maka dalam waktu satu bulan akun tersebut sudah bisa digunakan sebagai media komunikasi aktif antara pejabat pemerintahan dengan warganya. Melalui akun tersebut setiap SKPD berlomba-lomba memperlihatkan program-program yang dijalankannya, hal tersebut akan memotivasi SKPD lainnya untuk giat bergerak.

"Kenapa dipilih twitter? karena perkembangan media sosial khususnya twitter saat ini sedang meningkat dibandingkan facebook," katanya.

Ia menambahkan segala kegiatan yang diposting oleh masing-masing SKPD akan ditautkan dengan tanda pagar (hastag) #BogohKaBogor yakni gerakan cinta ke Bogor yang digulirkan oleh Pemerintah Kota Bogor dalam mengajak peran serta masyarakat berbuat positif membangun Bogor lebih bersih, nyaman dan indah.

Tenaga ahli bidang komunikasi Pemerintah Kota Bogor Hariqo Wibawa Satria menambahkan, juru bicara digital untuk mengakselerasikan penggunaan media sosial di lingkungan pemerintah daerah.

Hariqo mengatakan penggunaan media sosial sebagai sarana komunikasi langsung dengan masyarakat dianggap penting karena diperkirakan dalam 10 tahun pengguna internet akan merata di seluruh belahan dunia.

"Untuk menggunakan media sosial tidak perlu orang bergelar tinggi, tapi hanya butuh orang yang mempunyai tingkat kesabaran yang baik. Sekarang ini eranya banyak bicara banyak bekerja," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016