Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat menyampaikan, hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Garut menyebabkan bencana longsor, banjir, dan jembatan rusak di Kecamatan Bungbulang, Pamulihan, dan Pakenjeng.
"Sudah beberapa hari ini tidak hujan, kemarin hujan besar, merata, jadi begitu (terjadi bencana)," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Sabtu.
Ia mengatakan hujan deras yang mengguyur wilayah selatan maupun daerah lainnya di Garut berlangsung lama, Jumat (20/1) petang, membuat saluran air maupun sungai meluap.
Baca juga: BNPB: 17 desa di lima kecamatan di Garut terdampak banjir dan longsor
Daerah yang dilanda bencana, kata dia, yaitu di Kecamatan Bungbulang sebanyak tujuh rumah warga yang tergenang air karena luapan dari drainase, namun akhirnya air cepat surut, dan tidak ada korban jiwa.
"Untuk banjir di Bungbulang ada tujuh rumah, itu disebabkan drainase, airnya meluap karena sampah," katanya.
Selain banjir, kata Satria, ada juga Jembatan Waralayan di Gunamekar, Kecamatan Bungbulang yang rusak diterjang luapan air sungai, akibatnya warga tidak bisa memanfaatkan akses jembatan tersebut.
Baca juga: BNPB: Penyempitan badan sungai jadi faktor utama terjadinya banjir dan longsor di Garut
Ia juga menyebutkan ada lagi jembatan yang rusak atau terjadi pergeseran di Pamulihan yang saat ini sedang dilakukan pengecekan terkait tingkat kerusakannya.
"Jembatan itu karena sudah lama, jadi ke bawah mendekati air, ketika air naik baru kehantam," katanya.
Ia menambahkan hujan deras di wilayah selatan juga telah menyebabkan sejumlah daerah terjadi longsor seperti di Pakenjeng, namun longsorannya kecil dan tidak mengganggu akses jalan.
Baca juga: Longsoran tanah dan batu besar tutup Jalan Raya Garut-Pameungpeuk
Masyarakat, kata dia, secara bergotong royong sudah membersihkan material longsoran tanah yang menimpa di lingkungannya itu.
"Longsor di Pakenjeng, jalan desa, namun sudah selesai ditangani masyarakat secara mandiri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Sudah beberapa hari ini tidak hujan, kemarin hujan besar, merata, jadi begitu (terjadi bencana)," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Sabtu.
Ia mengatakan hujan deras yang mengguyur wilayah selatan maupun daerah lainnya di Garut berlangsung lama, Jumat (20/1) petang, membuat saluran air maupun sungai meluap.
Baca juga: BNPB: 17 desa di lima kecamatan di Garut terdampak banjir dan longsor
Daerah yang dilanda bencana, kata dia, yaitu di Kecamatan Bungbulang sebanyak tujuh rumah warga yang tergenang air karena luapan dari drainase, namun akhirnya air cepat surut, dan tidak ada korban jiwa.
"Untuk banjir di Bungbulang ada tujuh rumah, itu disebabkan drainase, airnya meluap karena sampah," katanya.
Selain banjir, kata Satria, ada juga Jembatan Waralayan di Gunamekar, Kecamatan Bungbulang yang rusak diterjang luapan air sungai, akibatnya warga tidak bisa memanfaatkan akses jembatan tersebut.
Baca juga: BNPB: Penyempitan badan sungai jadi faktor utama terjadinya banjir dan longsor di Garut
Ia juga menyebutkan ada lagi jembatan yang rusak atau terjadi pergeseran di Pamulihan yang saat ini sedang dilakukan pengecekan terkait tingkat kerusakannya.
"Jembatan itu karena sudah lama, jadi ke bawah mendekati air, ketika air naik baru kehantam," katanya.
Ia menambahkan hujan deras di wilayah selatan juga telah menyebabkan sejumlah daerah terjadi longsor seperti di Pakenjeng, namun longsorannya kecil dan tidak mengganggu akses jalan.
Baca juga: Longsoran tanah dan batu besar tutup Jalan Raya Garut-Pameungpeuk
Masyarakat, kata dia, secara bergotong royong sudah membersihkan material longsoran tanah yang menimpa di lingkungannya itu.
"Longsor di Pakenjeng, jalan desa, namun sudah selesai ditangani masyarakat secara mandiri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023