Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berkolaborasi dengan Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) untuk menjaga kualitas air Sungai Cileungsi dan Cikeas.

Asisten Manajer Pengelolaan Sumber Air Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Krisman Nuryadin di Bogor, Kamis, menjelaskan bahwa kolaborasi tersebut juga merupakan upaya mitigasi bencana yang disebabkan oleh luapan air sungai.

Pasalnya, KP2C telah lama dikenal sebagai komunitas masyarakat setempat yang berkonsentrasi pada kegiatan sistem peringatan dini bencana banjir dan peduli pada tata kelola lingkungan sungai.

Baca juga: Tirta Kahuripan klasifikasikan ulang kelompok pelanggan agar subsidi tepat sasaran

"Tentunya kegiatan tersebut sangat berkaitan erat dengan kepentingan Perumda Air Minum Tirta Kahuripan yang sangat bergantung pada sungai sebagai sumber air baku untuk diolah menjadi air bersih bagi masyarakat Kabupaten Bogor," kata Krisman.

Krisman menjelaskan, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan tentunya diuntungkan atas kegiatan positif dari KP2C, sehingga pihaknya siap mendukung program-program milik KP2C.

Adanya peringatan dini soal banjir maupun cemaran limbah di hulu sungai, kata Krisman, memberi kesempatan bagi Tirta Kahuripan untuk melakukan antisipasi dini peristiwa yang berpotensi menimbulkan kerugian.

"Sehingga kami bisa memaksimalkan pasokan air di reservoir untuk tetap menjaga pengaliran air bersih tetap normal di saat kritis tersebut," papar Krisman.

Baca juga: Tirta Kahuripan Bogor targetkan jadi perusahaan lebih mandiri pada 2023

Menurutnya, Tirta Kahuripan dan KP2C mengajak perangkat daerah terkait di Pemkab Bogor melakukan susur sungai untuk melihat secara langsung keadaan vegetasi sungai dan dampak pembuangan limbah industri terhadap kualitas air sungai.

Terlebih, kata Krisman, Kabupaten Bogor pada Maret mendatang diperkirakan menghadapi kemarau yang berpotensi menyebabkan kualitas air memburuk.

"Tentunya permasalahan di atas memerlukan perhatian dari dinas terkait untuk memberikan sanksi tegas dan edukasi, dengan harapan timbulnya kesadaran menjaga kelestarian sungai berarti menjaga ketersediaan air bersih untuk masyarakat Kabupaten Bogor," tuturnya.

Baca juga: Perumda Tirta Kahuripan Bogor raih penghargaan K3 Jawa Barat

Sementara, Ketua KP2C, Puarman memaparkan berbagai masalah yang ada di kedua sungai tersebut, seperti rusaknya vegetasi sekitar sungai sehingga kerap kali banjir saat musim penghujan. Kemudian, pembuangan limbah dari ratusan industri rumahan dan industri besar. Lalu, sampah rumpun bambu dan sampah rumah tangga.

"Peran KP2C adalah memberikan peringatan dini apabila terjadi banjir di hulu sungai sebagai peringatan dini masyarakat yang tinggal di bantaran hilir sungai dan melakukan patroli susur sungai untuk mengawasi kelestarian sungai sambil memberikan edukasi kepada masyarakat agar menjadikan sungai sebagai tempat wisata susur sungai yang menguntungkan secara ekonomi maupun ekologi," papar Puarman.

 

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023