Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bantul, Daeah Istimewa Yogyakarta (DIY) membangun pipanisasi sepanjang 8.000 meter untuk kebutuhan air bersih warga korban gempa di Desa Talaga, Kecamatan Cugenang, menggunakan dana yang terkumpul dari donatur.
Sekretaris PMI Bantul, Budianta di Cianjur, Ahad, mengatakan setelah melakukan koordinasi dengan PMI Cianjur serta relawan dari PMI Bantul yang diperbantukan selama penanganan gempa Cianjur, pihaknya melakukan survei terkait kebutuhan warga korban gempa.
"Kami mendapat temuan kesulitan warga korban gempa di Desa Talaga, Kecamatan Cugenang yang kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari karena sejak gempa terjadi sumber air seperti sumur bor dan sumur resapan menghilang," katanya.
Baca juga: PMI terus distribusikan air untuk warga korban gempa Cianjur hingga tiga bulan ke depan
Baca juga: PMI dirikan 60 tenda untuk dijadikan ruang kelas sementara di lokasi gempa Cianjur
Untuk meringankan kesulitan warga, katanya, pihaknya dipandu relawan PMI, aparat desa dan warga sekitar mencari sumber mata air yang dapat memasok kebutuhan 700 kepala keluarga dengan jumlah jiwa lebih dari 2.000 orang di bagian utara desa.
Sumber mata air sejauh 8.000 meter dari perkampungan warga itu, katanya, akan segera dibangun menggunakan donasi yang terkumpul dari donatur di wilayah Bantul agar warga sekitar tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih.
"Untuk pelaksanaan pembangunan sudah kita sepakati antara PMI, aparat desa dan warga, dilakukan bersama tenaga ahli dibantu warga sekitar dan diawasi relawan dari PMI. Harapan kami pipanisasi ke depan tetap terjaga dengan baik dan menjadi bidang usaha milik Desa Talaga," katanya.
Baca juga: PMI optimalkan layanan home care untuk pantau kesehatan penyintas gempa Cianjur
Tidak hanya pipanisasi, PMI juga membantu pembangunan kembali sekolah PAUD yang rusak berat akibat gempa sehingga dana yang sama akan disalurkan untuk pembangunan ruang kelas baru bagi sekolah anak usia dini di Desa Talaga, demikian Budianta.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Sekretaris PMI Bantul, Budianta di Cianjur, Ahad, mengatakan setelah melakukan koordinasi dengan PMI Cianjur serta relawan dari PMI Bantul yang diperbantukan selama penanganan gempa Cianjur, pihaknya melakukan survei terkait kebutuhan warga korban gempa.
"Kami mendapat temuan kesulitan warga korban gempa di Desa Talaga, Kecamatan Cugenang yang kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari karena sejak gempa terjadi sumber air seperti sumur bor dan sumur resapan menghilang," katanya.
Baca juga: PMI terus distribusikan air untuk warga korban gempa Cianjur hingga tiga bulan ke depan
Baca juga: PMI dirikan 60 tenda untuk dijadikan ruang kelas sementara di lokasi gempa Cianjur
Untuk meringankan kesulitan warga, katanya, pihaknya dipandu relawan PMI, aparat desa dan warga sekitar mencari sumber mata air yang dapat memasok kebutuhan 700 kepala keluarga dengan jumlah jiwa lebih dari 2.000 orang di bagian utara desa.
Sumber mata air sejauh 8.000 meter dari perkampungan warga itu, katanya, akan segera dibangun menggunakan donasi yang terkumpul dari donatur di wilayah Bantul agar warga sekitar tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih.
"Untuk pelaksanaan pembangunan sudah kita sepakati antara PMI, aparat desa dan warga, dilakukan bersama tenaga ahli dibantu warga sekitar dan diawasi relawan dari PMI. Harapan kami pipanisasi ke depan tetap terjaga dengan baik dan menjadi bidang usaha milik Desa Talaga," katanya.
Baca juga: PMI optimalkan layanan home care untuk pantau kesehatan penyintas gempa Cianjur
Tidak hanya pipanisasi, PMI juga membantu pembangunan kembali sekolah PAUD yang rusak berat akibat gempa sehingga dana yang sama akan disalurkan untuk pembangunan ruang kelas baru bagi sekolah anak usia dini di Desa Talaga, demikian Budianta.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023