Pemerintah Kabupaten Sukabumi bersama Baldatun Center berupaya melestarikan keberadaan moda transportasi tradisional yakni delman atau nayor dari ancaman kepunahan.

"Delman merupakan salah satu ikon kendaraan umum tradisional di Kabupaten Sukabumi namun seiring waktu perlahan punah, karena kalah bersaing dengan kendaraan bermotor," kata Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman di Sukabumi, Minggu.

Ade mengapresiasi upaya Baldatun Center untuk melestarikan keberadaan delman dari ancaman kepunahan salah satunya dengan selalu mengikutsertakan delman dalam berbagai kegiatan atau acara yang diselenggarakan oleh organisasi ini.

Dengan demikian, katanya, keberadaan delman bisa dipertahankan dan kusir atau penarik delman tetap bisa mendapatkan penghasilan.

Dalam upaya melestarikan delman yang merupakan ikon dari Kecamatan Cibadak ini, Pemkab Sukabumi berencana akan membangun pangkalan delman sesuai usulan dari kusir dan Baldatun Center.

"Untuk pembangunan pangkalan delman ini tentunya kami akan melakukan kajian terlebih dahulu karena harus mempersiapkan segala sesuatunya khususnya arus lalu lintas setelah Tol Cigombong-Cibadak sehingga rawan terjadi kemacetan," katanya.

Ade mengatakan kemungkinan delman akan dijadikan kendaraan tradisional untuk para wisatawan yang datang ke Kabupaten Sukabumi untuk menambah daya tarik dunia pariwisata di kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali tersebut.

Pendiri Baladatun Center Ade Dasep Zainal Abidin menambahkan delman harus dilestarikan sebagai ikon transportasi tradisional di Kabupaten Sukabumi.

"Jangan sampai keberadaannya punah seiring majunya dunia transportasi," katanya.

Maka dari itu, salah satu upaya yang dilakukan pihaknya untuk melestarikan delman selain menggandeng Pemkab Sukabumi, juga selalu mengikut sertakan delman dalam berbagai kegiatan seperti safari religi.

"Saya yang merupakan warga Kecamatan Cibadak merasa miris, di mana kecamatan ini sebagai ikon delman tetapi keberadaan delman hanya tinggal sembilan unit lagi. Tentunya ini menjadi perhatian kami dan Pemkab Sukabumi agar bisa melestarikan delman," katanya.

Di tempat yang sama, salah seorang kusir Koswara mengaku saat ini delman sudah sangat sulit bersaing dengan model transportasi umum lainnya seperti angkot, ojek dan lainnya.

Untuk pendapatannya tidak menentu jika ramai bisa mendapatkan penghasilan mencapai Rp100 ribu, namun di kala sepi sama sekali tidak mendapatkan satu pun penumpang.

"Mayoritas penumpangnya adalah kaum ibu-ibu," katanya. 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023