Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat menindaklanjuti rencana pembangunan jalur dan pengadaan transformasi trem dengan mendiskusikan detail biaya dan rencana teknis untuk mendapatkan investor dengan calon kontraktor.

Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah di Kota Bogor, Jumat, mengatakan telah melaksanakan beberapa diskusi dengan berbagai pihak dan kini telah memasuki tahap diskusi pembiayaan lebih rinci dengan menghadirkan perwakilan Collas Rail sebagai kontraktor untuk trem nanti.

"Diskusi sudah dilaksanakan kemarin, kami bahas detail-detail finansial yang dibutuhkan sampai persiapan-persiapan teknis yang diperlukan," kata Syarifah.

Syarifah menyampaikan diskusi yang berlangsung di di Resto Raasaa, Kebun Raya Bogor, Kamis (12/1) pagi bersama Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdul Rachim berbagai dinas dan perwakilan kontraktor akan berguna untuk mencari investor ke depan.

Baca juga: Rencana skema pembiayaan koridor I trem Kota Bogor capai Rp1,2 triliun

Bukan hanya pengajuan pembiayaan ke pemerintahan negara-negara sahabat melainkan juga pihak swasta.

"Itu nanti akan sangat berfungsi kita mencari investor. Jadi kita harus punya alternatif mencari pendanaan, itu tidak hanya ke government. Selama ini kan kita mencoba mencari dananya ke pemerintah Prancis, dicoba juga ke negara lainnya atau misalnya dengan swasta, nah itu yang dipersiapkan," jelas Syarifah.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, kedatangan Tim Indonesia Infrastucture Finance (IIF) dari Kementerian Keuangan untuk membicarakan rencana skema pembiayaan pembangunan infrastruktur dan moda transportasi koridor I trem yang mencapai Rp1,2 triliun.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dalam jumpa pers bersama pihak IIF, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), dan PT KAI, Rabu, mengatakan rencana trem menggantikan moda transportasi konvensional kini telah masuk pada fase pembiayaan.

Baca juga: Perwakilan PT INKA kunjungi Kota Bogor matangkan rencana kerja sama pembangunan trem

Bima mengemukakan pendanaan moda trem akan melalui investasi dari pihak swasta tanpa mengandalkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) serta anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Syatifah pun menjelaskan selain pembiayaan, Pemkot Bogor juga diminta untuk menelusuri mengenai jalur untuk trem. Termasuk misalnya ketersediaan lahan, depo, infrastruktur maupun utilitas. Termasuk upaya komunikasi dengan kementerian - kementerian terkait. Bahkan hingga ke Dirjen Perkeretaapian dan Korlantas Polri.

"Jadi pertemuan hari ini lebih kepada penyiapan dari materi-materi yang lebih detail, nanti setelah itu kalau sudah ada kita mencoba kerja sama dengan BKPM pusat untuk cari investor. Jadi kita bikin ada kegiatan semacam launching, perencanaannya untuk mencari investor dan sebagainya," kata Syarifah.

Syarifah mengakui, memang masih ditemukan banyak kendala di dalamnya. Proyek trem ini bukan mudah dari segala aspek, namun harus dimulai dan diurai sedikit demi sedikit. Terutama pada dua hal tersebut, yakni pendanaan dan teknis.

Baca juga: INKA sampaikan opsi skema kerja sama pembangunan trem di Kota Bogor

"Karena trem nanti operasionalnya bergabung dengan moda yang lain, dengan kendaraan yang lain di dalam satu jalan. Jadi kendalanya itu akan sangat banyak, tapi itu harus diurai dan dipersiapkan sedikit demi sedikit," ungkapnya.

Menurut dia, yang bisa dikerjakan dalam waktu dekat yakni mencari sumber pendanaan. FS yang sudah ada, tidak bisa dijadikan satu - satunya modal untuk menggaet investor. Harus ada financial analysis untuk menunjang hal tersebut.

"Tidak hanya sekedar FS, juga dari segi finansial. Jadi kalau misalnya sudah sampai ke dokumen yang kita cari investor. Jalurnya lewat mana, di setiap jalur itu harus ada informasi yang jelas. Termasuk utilitas yang ada itu ada apa saja? Harus sudah sampai detail. Nah itu yang diperlukan," jelas Syarifah.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023