Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terus berupaya menekan angka kasus penularan Tuberkulosis (TBC) serta mempercepat penanganan warga yang terjangkit penyakit ini.
"Berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Sukabumi untuk menekan angka kasus warga yang terjangkit TBC melalui berbagai program pencegahan mulai dari edukasi hingga penanganan," kata Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri di Sukabumi, Jumat.
Ia menjelaskan hal paling utama menekan angka penularan TBC berupa pencegahan. Oleh karena itu, edukasi tentang penyakit ini cukup penting diberikan, baik kepada pelajar maupun masyarakat umum, khususnya tenaga kerja.
Baca juga: Dinkes Sukabumi tekan penyebaran TBC
Edukasi ini, katanya, penting agar masyarakat bisa mengetahui apakah dirinya tertular atau terbebas dari penyakit ini, serta bisa membedakan warga yang mengidap TBC dengan melihat ciri-ciri khusus.
Tentunya, ujar dia, dengan edukasi ini angka penularan bisa ditekan serendah mungkin.
Ia juga mengatakan bahwa langkah tidak kalah penting lainnya, yakni warga bisa dengan rutin memeriksa kondisi kesehatan, minimal ke puskemas, sehingga jika ditemukan mereka terdapat gejala tertular TBC bisa dengan cepat tertangani.
Ia mengatakan warga yang dinyatakan positif TBC agar taat menjalani terapi dan anjuran dokter agar kondisinya bisa cepat membaik atau sembuh.
Baca juga: Pemerintah berupaya deteksi 90 persen kasus penyakit tuberkulosis pada 2024
Dari sisi pelayanan, Pemkab Sukabumi menyediakan sarana yang dibarengi dengan peningkatan pelayanan kepada warga yang mengidap TBC.
"Penyakit tersebut harus menjadi perhatian semua pihak setelah COVID-19 dan HIV. karena jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat juga bisa menyebabkan kematian dan kasus yang tertular TBC bisa terus bertambah," katanya.
Iyos mengatakan TBC menjadi perhatian pihaknya dalam upaya penanganan di tingkat kabupaten.
"Bagaimana caranya untuk meminimalisir penyakit ini kemudian edukasi dan memberikan pengobatan secara intensif kepada mereka yang terinfeksi," katanya.
Baca juga: Kepedulian Suharso Monoarfa jadikan Indonesia bebas TBC
Di sisi lain, katanya, dengan adanya Permenaker Nomor 13 Tahun 2022 tentang Penanggulangan TBC di Tempat Kerja, hal itu harus menjadi perhatian para pemilik/pengelola perusahaan, khususnya pabrik, untuk bersama melakukan pencegahan penyebarannya.
Ia meminta setiap perusahaan memberikan layanan pemeriksaan kesehatan secara rutin kepada setiap karyawan agar jika ada yang terindikasi mengidap TBC bisa dengan cepat ditanggulangi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Sukabumi untuk menekan angka kasus warga yang terjangkit TBC melalui berbagai program pencegahan mulai dari edukasi hingga penanganan," kata Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri di Sukabumi, Jumat.
Ia menjelaskan hal paling utama menekan angka penularan TBC berupa pencegahan. Oleh karena itu, edukasi tentang penyakit ini cukup penting diberikan, baik kepada pelajar maupun masyarakat umum, khususnya tenaga kerja.
Baca juga: Dinkes Sukabumi tekan penyebaran TBC
Edukasi ini, katanya, penting agar masyarakat bisa mengetahui apakah dirinya tertular atau terbebas dari penyakit ini, serta bisa membedakan warga yang mengidap TBC dengan melihat ciri-ciri khusus.
Tentunya, ujar dia, dengan edukasi ini angka penularan bisa ditekan serendah mungkin.
Ia juga mengatakan bahwa langkah tidak kalah penting lainnya, yakni warga bisa dengan rutin memeriksa kondisi kesehatan, minimal ke puskemas, sehingga jika ditemukan mereka terdapat gejala tertular TBC bisa dengan cepat tertangani.
Ia mengatakan warga yang dinyatakan positif TBC agar taat menjalani terapi dan anjuran dokter agar kondisinya bisa cepat membaik atau sembuh.
Baca juga: Pemerintah berupaya deteksi 90 persen kasus penyakit tuberkulosis pada 2024
Dari sisi pelayanan, Pemkab Sukabumi menyediakan sarana yang dibarengi dengan peningkatan pelayanan kepada warga yang mengidap TBC.
"Penyakit tersebut harus menjadi perhatian semua pihak setelah COVID-19 dan HIV. karena jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat juga bisa menyebabkan kematian dan kasus yang tertular TBC bisa terus bertambah," katanya.
Iyos mengatakan TBC menjadi perhatian pihaknya dalam upaya penanganan di tingkat kabupaten.
"Bagaimana caranya untuk meminimalisir penyakit ini kemudian edukasi dan memberikan pengobatan secara intensif kepada mereka yang terinfeksi," katanya.
Baca juga: Kepedulian Suharso Monoarfa jadikan Indonesia bebas TBC
Di sisi lain, katanya, dengan adanya Permenaker Nomor 13 Tahun 2022 tentang Penanggulangan TBC di Tempat Kerja, hal itu harus menjadi perhatian para pemilik/pengelola perusahaan, khususnya pabrik, untuk bersama melakukan pencegahan penyebarannya.
Ia meminta setiap perusahaan memberikan layanan pemeriksaan kesehatan secara rutin kepada setiap karyawan agar jika ada yang terindikasi mengidap TBC bisa dengan cepat ditanggulangi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023