Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat saat ini sedang membuat konsep untuk menangani penertiban parkir di trotoar, terutama di Jalan Margonda Raya yang sering dijadikan tempat parkir motor maupun mobil.
"Kami telah siapkan pembuatan draft konsep penertiban trotoar. Rencananya, pada pekan ini draft tersebut akan dilakukan pembahasan," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris di Depok, Kamis.
Dikatakannya pada konsep tersebut berisikan penanganan penertiban menjaga trotoar tetap terpelihara dengan baik, khususnya pengendara motor dan mobil. Selain itu, terdapat mekanisme yang harus ditaati kepada pemilik toko yang berada di trotoar jalan.
Baca juga: Parkir liar di Jalan Margonda Depok ditertibkan petugas
"Mereka harus menaati garis sempadan bangunan," katanya menegaskan .
Dengan adanya konsep itu, kata Kiai Idris -- panggilan akrabnya -- Pemkot Depok akan menertibkan para pelanggar yang tidak mengindahkan garis sempadan bangunan atau trotoar jalan. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi bangunan yang menggunakan trotoar.
"Akan kita lakukan tindakan penertiban, sebab kalau nggak begitu nggak berjalan," katanya.
Baca juga: Revitalisasi trotoar Margonda Depok dengan alokasi anggarkan Rp23,5 miliar
Wali Kota mengatakan sebagai solusi untuk mencegah trotoar dijadikan lahan parkir, Pemkot Depok akan membuat lahan parkir. Nantinya di sejumlah titik Jalan Margonda akan disediakan kantong parkir kendaraan.
"Solusi yang kedua, kita akan membuat tempat kantong parkir di Margonda," katanya.
Ke depan, katanya, Pemkot Depok akan mengajak pemilik lahan di sekitar Jalan Margonda untuk bekerja sama menyediakan lahan parkir. Hal itu dinilai lebih efektif dibandingkan dengan membeli lahan untuk dijadikan lokasi parkir kendaraan.
Baca juga: Urban Policy: Revitalisasi trotoar di Margonda Depok sudah tepat
Kini pihaknya sedang melakukan penghitungan terkait lahan parkir di Jalan Margonda Raya. Setelah penghitungan, akan segera dilakukan paparan terkait rencana tersebut.
"Tahu sendiri kan harga tanah di Margonda mahal, tapi kita akan bekerja sama dengan para pemilik tanah di situ. Saat ini sedang dihitung semuanya," demikian Mohammad Idris.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Kami telah siapkan pembuatan draft konsep penertiban trotoar. Rencananya, pada pekan ini draft tersebut akan dilakukan pembahasan," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris di Depok, Kamis.
Dikatakannya pada konsep tersebut berisikan penanganan penertiban menjaga trotoar tetap terpelihara dengan baik, khususnya pengendara motor dan mobil. Selain itu, terdapat mekanisme yang harus ditaati kepada pemilik toko yang berada di trotoar jalan.
Baca juga: Parkir liar di Jalan Margonda Depok ditertibkan petugas
"Mereka harus menaati garis sempadan bangunan," katanya menegaskan .
Dengan adanya konsep itu, kata Kiai Idris -- panggilan akrabnya -- Pemkot Depok akan menertibkan para pelanggar yang tidak mengindahkan garis sempadan bangunan atau trotoar jalan. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi bangunan yang menggunakan trotoar.
"Akan kita lakukan tindakan penertiban, sebab kalau nggak begitu nggak berjalan," katanya.
Baca juga: Revitalisasi trotoar Margonda Depok dengan alokasi anggarkan Rp23,5 miliar
Wali Kota mengatakan sebagai solusi untuk mencegah trotoar dijadikan lahan parkir, Pemkot Depok akan membuat lahan parkir. Nantinya di sejumlah titik Jalan Margonda akan disediakan kantong parkir kendaraan.
"Solusi yang kedua, kita akan membuat tempat kantong parkir di Margonda," katanya.
Ke depan, katanya, Pemkot Depok akan mengajak pemilik lahan di sekitar Jalan Margonda untuk bekerja sama menyediakan lahan parkir. Hal itu dinilai lebih efektif dibandingkan dengan membeli lahan untuk dijadikan lokasi parkir kendaraan.
Baca juga: Urban Policy: Revitalisasi trotoar di Margonda Depok sudah tepat
Kini pihaknya sedang melakukan penghitungan terkait lahan parkir di Jalan Margonda Raya. Setelah penghitungan, akan segera dilakukan paparan terkait rencana tersebut.
"Tahu sendiri kan harga tanah di Margonda mahal, tapi kita akan bekerja sama dengan para pemilik tanah di situ. Saat ini sedang dihitung semuanya," demikian Mohammad Idris.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023