Palang Merah Indonesia (PMI) telah mendistribusikan 5 juta liter air untuk kebutuhan warga korban gempa Cianjur, Jawa Barat yang masih tinggal di posko pengungsian dan permukiman, dan pendistribusian akan terus dilakukan hingga tiga bulan ke depan.
Koordinator Water, Sanitation and Hygiene (WASH) atau air, sanitasi dan promosi kebersihan PMI, Nanang Kurnia di Cianjur, Ahad mengatakan untuk pengolahan air di camp WASH Tias di Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, terus berjalan, termasuk air siap minum.
"Tercatat selama tanggap darurat bencana sampai hari ini, pendistribusian air ke 214 titik posko pengungsian dan permukiman warga terdampak gempa sudah mencapai 5 juta liter dengan kekuatan armada tangki air sebanyak 17 unit," katanya.
Baca juga: Dua wisatawan tewas akibat tercebur dan tenggelam di Danau Situgunung Sukabumi
Baca juga: PMI bangun instalasi pengolahan air bersih siap minum untuk penyintas gempa di Cianjur
Pelayanan air bersih yang diberikan PMI ke posko pengungsian dan permukiman, kata dia, akan terus dilakukan sampai tiga bulan ke depan dan dilanjutkan dengan pembangunan pipanisasi dari berbagai sumber mata air yang saat ini sudah dilakukan pendataan dan dapat digunakan.
Menurut dia sejumlah mata air di desa terdampak mulai dari Kecamatan Pacet, Cugenang dan Cianjur, tepatnya Desa Nagrak, hilang, sehingga permintaan air bersih untuk warga korban gempa di tiga wilayah sampai saat ini masih tinggi.
"Satu tangki yang biasa mendistribusikan 10 ribu liter per hari, saat ini menjadi 20 ribu liter per hari per desa atau posko. Selama masih dibutuhkan pelayanan air bersih akan terus dilakukan, karena PMI memiliki beberapa titik pengolahan air," kata Nanang Kurnia.
Baca juga: Srikandi PMI diterjunkan bantu penyaluran air bersih ke pengungsian korban gempa
Warga korban gempa di Desa Benjod, Kecamatan Cugenang, Ujang (38) membenarkan hilangnya sumber air bersih warga sejak gempa 5.6 magnitudo mengguncang Cianjur. Sehingga warga di posko pengungsian dan perkampungan kesulitan mendapatkan air bersih.
"Kami beruntung setiap hari kebutuhan air warga dapat dipenuhi dan dikirim dari tangki PMI. Sejak pekan pertama setelah gempa sampai saat ini, kami tidak kesulitan mendapatkan air karena dikirim tangki PMI," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Koordinator Water, Sanitation and Hygiene (WASH) atau air, sanitasi dan promosi kebersihan PMI, Nanang Kurnia di Cianjur, Ahad mengatakan untuk pengolahan air di camp WASH Tias di Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, terus berjalan, termasuk air siap minum.
"Tercatat selama tanggap darurat bencana sampai hari ini, pendistribusian air ke 214 titik posko pengungsian dan permukiman warga terdampak gempa sudah mencapai 5 juta liter dengan kekuatan armada tangki air sebanyak 17 unit," katanya.
Baca juga: Dua wisatawan tewas akibat tercebur dan tenggelam di Danau Situgunung Sukabumi
Baca juga: PMI bangun instalasi pengolahan air bersih siap minum untuk penyintas gempa di Cianjur
Pelayanan air bersih yang diberikan PMI ke posko pengungsian dan permukiman, kata dia, akan terus dilakukan sampai tiga bulan ke depan dan dilanjutkan dengan pembangunan pipanisasi dari berbagai sumber mata air yang saat ini sudah dilakukan pendataan dan dapat digunakan.
Menurut dia sejumlah mata air di desa terdampak mulai dari Kecamatan Pacet, Cugenang dan Cianjur, tepatnya Desa Nagrak, hilang, sehingga permintaan air bersih untuk warga korban gempa di tiga wilayah sampai saat ini masih tinggi.
"Satu tangki yang biasa mendistribusikan 10 ribu liter per hari, saat ini menjadi 20 ribu liter per hari per desa atau posko. Selama masih dibutuhkan pelayanan air bersih akan terus dilakukan, karena PMI memiliki beberapa titik pengolahan air," kata Nanang Kurnia.
Baca juga: Srikandi PMI diterjunkan bantu penyaluran air bersih ke pengungsian korban gempa
Warga korban gempa di Desa Benjod, Kecamatan Cugenang, Ujang (38) membenarkan hilangnya sumber air bersih warga sejak gempa 5.6 magnitudo mengguncang Cianjur. Sehingga warga di posko pengungsian dan perkampungan kesulitan mendapatkan air bersih.
"Kami beruntung setiap hari kebutuhan air warga dapat dipenuhi dan dikirim dari tangki PMI. Sejak pekan pertama setelah gempa sampai saat ini, kami tidak kesulitan mendapatkan air karena dikirim tangki PMI," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023