Bogor (Antara Megapolitan) - Arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan Kota Bogor, Jawa Barat mengalami hambatan hingga menimbulkan kemacetan dikarenakan adanya aktivitas pasar tumpah.
Pantauan Antara, Selasa malam, pasar tumpah tampak memadati ruas jalan seperti di Jalan Merdeka hingga ke Jembatan Merah dan Taman Topi.
Pasar Tumpah juga ada di Jl Dewi Sartika hingga ke Jl Pengadilan. Pasar Tumpah lainnya ada di Jl Otista dari Pasar Bogor ke arah BTM dan Jl Suryakencana.
Sejumlah pedagang memanfaatkan malam takbiran untuk menghabiskan barang dagangannya. Berbagai macam kebutuhan berlebaran tersaji, mulai dari pakaian muslim, baju koko, menjual perlengkapan shalat, peci, sandal, sepatu bahkan mainan.
Pedagang kembang juga paling dicari oleh warga yang ingin merayakan Idul Fitri. Hampir di setiap meter pasar tumpah terdapat penjual kembang.
Kehadiran pasar tumpah menjadi kesempatan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan berlebaran seperti membeli baju dan sepatu baru. Harga yang ditawarkan juga dibawah harga pasar.
"Lumayan kalau belanja malam takbiran harganya sedikit kurang dari harga pasar. Tapi yang harus rela desak-desakan dan macet-macetan," kata Agus salah satu warga yang berbelanja di pasa tumpah malam takbiran.
Menurut Agus, semakin malam harga barang yang ditawarkan semakin murah. Sehingga perlu menyediakan waktu luang agar bisa mendapatkan barang dengan harga terjangkau.
"Kalau sudah jam 23.00 WIB sudah mulai turun harganya," kata dia.
Pasar tumpah tersebut sudah mulai terlihat dari petang pukul 17.00 WIB satu persatu pedagang mencari posisi untuk mengembangkan lapaknya. Mereka berjualan di bahu jalan, hingga tengah jalan. Kehadiran pasar tumpah juga dimanfaatkan juru parkir dadakan untuk mencari keuntungan dengan ramainya warga yang datang berbelanja.
Padatnya warga yang berbelanja di pasar tumpah membuat arus lalu lintas di Jl Paledang menuju Panaragan menjadi macet total. Begitu pula dari Merdeka menuju Taman Topi.
Kepadatan arus berimbas di Jl Dewi Sartika dan Jl Pengdilan. Adanya aktivitas pembongkaran lapak PKL di Pasar Anyar menambah kemacetan di seputara Jl Sawo Jajar, Jl Pengadilan, Jl Dewi Sartika, Jl MA Salmun, dan Mayor Oking.
"Aduh macetnya ampun, kalau tidak sabar dan pintar nyalip, bisa sampai tengah malam baru bisa pulang," kata Suhaimi salah satu pengendara sepeda motor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
Pantauan Antara, Selasa malam, pasar tumpah tampak memadati ruas jalan seperti di Jalan Merdeka hingga ke Jembatan Merah dan Taman Topi.
Pasar Tumpah juga ada di Jl Dewi Sartika hingga ke Jl Pengadilan. Pasar Tumpah lainnya ada di Jl Otista dari Pasar Bogor ke arah BTM dan Jl Suryakencana.
Sejumlah pedagang memanfaatkan malam takbiran untuk menghabiskan barang dagangannya. Berbagai macam kebutuhan berlebaran tersaji, mulai dari pakaian muslim, baju koko, menjual perlengkapan shalat, peci, sandal, sepatu bahkan mainan.
Pedagang kembang juga paling dicari oleh warga yang ingin merayakan Idul Fitri. Hampir di setiap meter pasar tumpah terdapat penjual kembang.
Kehadiran pasar tumpah menjadi kesempatan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan berlebaran seperti membeli baju dan sepatu baru. Harga yang ditawarkan juga dibawah harga pasar.
"Lumayan kalau belanja malam takbiran harganya sedikit kurang dari harga pasar. Tapi yang harus rela desak-desakan dan macet-macetan," kata Agus salah satu warga yang berbelanja di pasa tumpah malam takbiran.
Menurut Agus, semakin malam harga barang yang ditawarkan semakin murah. Sehingga perlu menyediakan waktu luang agar bisa mendapatkan barang dengan harga terjangkau.
"Kalau sudah jam 23.00 WIB sudah mulai turun harganya," kata dia.
Pasar tumpah tersebut sudah mulai terlihat dari petang pukul 17.00 WIB satu persatu pedagang mencari posisi untuk mengembangkan lapaknya. Mereka berjualan di bahu jalan, hingga tengah jalan. Kehadiran pasar tumpah juga dimanfaatkan juru parkir dadakan untuk mencari keuntungan dengan ramainya warga yang datang berbelanja.
Padatnya warga yang berbelanja di pasar tumpah membuat arus lalu lintas di Jl Paledang menuju Panaragan menjadi macet total. Begitu pula dari Merdeka menuju Taman Topi.
Kepadatan arus berimbas di Jl Dewi Sartika dan Jl Pengdilan. Adanya aktivitas pembongkaran lapak PKL di Pasar Anyar menambah kemacetan di seputara Jl Sawo Jajar, Jl Pengadilan, Jl Dewi Sartika, Jl MA Salmun, dan Mayor Oking.
"Aduh macetnya ampun, kalau tidak sabar dan pintar nyalip, bisa sampai tengah malam baru bisa pulang," kata Suhaimi salah satu pengendara sepeda motor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016