Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Ditjen PKH Kementan) mencatat capaian produksi daging sebanyak 4,73 juta ton atau naik 1,20 persen dari target 4,59 juta ton pada tahun 2022. 

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo  dalam keterangan yang diterima ANTARA di Kota Bogor, Rabu, mengapresiasi capaian produksi daging ternak yang baik oleh Ditjen PKH. 

"Ini adalah bagian perjalanan satu tahunan dimana konsolidasi emosional melalui harmoni akhir tahun dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, telah melakukan tugasnya dengan dinamika yang tidak sedikit, berbagai tantangan sudah dilewati," katanya. 

Syahrul menyampaikan ukuran capaian kinerja Ditjen PKH adalah sampai dimana evaluasi dan berkontemplasi terhadap dinamika tantangan dan capaian target kinerja. Bersyukur, kata dia,semua produktivitas, perencanaan, program dapat berjalan di tengah tantangan-tantangan yang ada. 

Ia pun telah menghadiri rapat tahunan bersama pegawai Ditjen PKH di Hotel Bogor  Green Forest, Selasa (27/12), untuk memastikan seluruh pegawai dapat menbuat konsepsi kerja tahun 2023 membuat terobosan. 

Menurut data Dirjen PHK Kementan 2022 dari target produksi komoditas sapi sebanyak 421,21 ribu ton tercapai 373,84 ribu ton,  kerbau 23,14 ribu ton tercapai 15,83 ribu ton, kambing 51,00 ribu ton tercapai 43,18 ribu ton , domba 49,50 ribu ton tercapai 37,37 ribu ton, babi 164,49 ribu ton tercapai 177,29 ribu ton, ayam buras 300,74 ribu ton tercapai 275,42 ribu ton, ayam ras pedaging 3,539,78 juta ton tercapai 3,765,57 juta ton dan itik 41,02 ribu ton tercapai 37,31 ribu ton.  

Perkembangan ekspor komoditas peternakan periode Januari-Oktober 2022 untuk hewan hidup sebanyak 20.929 ton senilai 50.545 US dolar, produk pangan 111.288 ton senilai 661.851 US dolar, produk non pangan 97.242 ton senilai 159.993 US dolar, obat hewan 228 ton senilai 5.011 US dolar serta bibit dan benih 379 ton 1.438 US dolar. 

Di sisi lain, perbandingan capaian ternak sembuh mingguan terhadap ternak sakit penyakit mulut dan kuku (PMK) sebanyak 91,31 persen dibanding jumlah ternak yang mati menurut data mingguan sebanyak 1,80 persen. 

"Ingat, masalah COVID-19, masalah perubahan iklim, masalah pemanasan global karena berbagai masalah, ini tidak kecil dihadapi oleh bangsa besar ini," ujarnya. 

Syahrul menerangkan dengan jumlah penduduk Indonesia mencapai 273 juta orang, ketersediaan pangan hingga saat ini bisa dikatakan cukup baik, yang tentu hasil kerja maksimal dari jajaran Kementan yang ada di Dirjen-Dirjen dibantu jajaran staf, para Gubernur dan para pemerintah daerah yang ada. 

"Dan saya kira kita semua pahami menghadapi Natal dan Tahun Baru bahkan ketersediaan cukup baik, demikian jangkauan-jangkauannya juga bisa lebih maksimal," katanya. 

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022