Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengharapkan Pemerintah Kabupaten Karawang bisa memenuhi 100 persen ketersediaan gudang penyimpanan padi atau leuit di desa-desa, sebagai upaya mengatasi krisis pangan dan inflasi.

"Masa depan harus selamat. Jadi, persiapkan terjadinya krisis pangan dan inflasi dengan menabung beras," katanya usai meresmikan program Leuit Ketahanan Pangan Digital Desa (Tapal Desa) di Karawang, Jabar, Rabu.

Ia berpesan Pemerintah Kabupaten Karawang dapat menjadi yang terdepan dalam upaya memenuhi 100 persen ketersediaan leuit di desanya.

Baca juga: Karawang punya 19 gudang lumbung pangan masyarakat
Baca juga: Pemerintah kucurkan Rp7 miliar bangun gudang lumbung pangan di Karawang

Menurut dia, pembangunan leuit Tapal Desa merupakan upaya Pemerintah Provinsi Jabar dalam mempersiapkan kemungkinan terjadinya krisis pangan dan inflasi di masa mendatang, khususnya di tingkat desa di Jawa Barat.

Di Jawa Barat, sebanyak 22 leuit dibangun di tiga kabupaten, yakni sepuluh leuit di Bogor, tujuh di Karawang, dan 5 leuit dibangun di Kabupaten Bekasi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jawa Barat Dicky Saromi menyampaikan ada tiga hikmah yang diambil dari program pembangunan leuit di desa.

Di antaranya ialah desa menjadi lebih bersemangat untuk mempertahankan sawah sebagai mata pencaharian masyarakatnya sekaligus sumber bahan pangan pokok masyarakat desa.

Baca juga: Dari lumbung pangan perdesaan bercita-cita jadi lumbung pangan dunia

Kemudian, dengan adanya program itu akan mendorong kekuatan seluruh pihak untuk sama-sama menjaga keutuhan pangan di masa resesi dan inflasi ini.

Terakhir ialah membangkitkan kembali kearifan lokal leuit sebagai lumbung padi atau lumbung pangan.

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan kalau daerahnya akan terus berkomitmen untuk mempertahankan lahan sawah teknis, agar Karawang tetap berkontribusi nyata mempertahankan kedaulatan pangan Indonesia.

Pewarta: M Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022