Bogor (Antara Megapolitan) - Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi) berkomitmen untuk memajukan perkebunan Indonesia lebih berdaya saing dengan meningkatkan peran agronom dalam mengembangkan inovasi dan teknologi.

"Peran Peragi sangat menentukan daya saing perkebunan nasional," kata Ketua Peragi Muhammad Syakir usai melantik Pengurus Pusat Peragi Periode 2016-2019 di Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Kementerian Pertanian, Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Ia mengatakan, berbagai isu perkebunan Indonesia menjadi perhatian Peragi terutama soal sawit. Indonesia memiliki lahan sawit terluas di dunia, tetapi bukan produktivitas terbesar.

"Demikian pula soal karet, lahan karet kita terluas nomor dua di dunia. Tetapi, produktivitas kita tidak sebanding dengan luasan lahan," katanya.

Menurutnya, Indonesia memiliki banyak komoditas pertanian yang dapat menentukan perekonomian yang dapat Mensejahterakan rakyat.

"Dari segi usaha dan luasan perkebunan cukup membanggakan masuk tiga besar dunia, tetapi dari produktivitas kita belum maksimal," katanya.

Hal ini menjadi peluang besar bagi Peragi untuk meningkatkan perannya. Inovasi dan teknologi yang dihasilkan para agronom sangat menentukan arah pembangunan perkebunan nasional.

"Melalui inovasi agronomi kita mampu tingkatkan daya saing perkebunan nasional. Karena ini cara efektif yang dilakukan dunia untuk meningkatkan daya saing lewat pendekatan agronomi," ujarnya.

Syakir menambahkan, Peragi memiliki banyak ahli yang berasal dari kalangan perguruan tinggi, badan riset, dan swasta yang akan menjadi sumberdaya untuk menunjukkan aksi nyata dalam memajukan daya saing perkebunan Indonesia.

"Peragi akan menyebarluaskan ilmu yang dimiliki kepada masyarakat luas, melalui media. Maka itu pentingnya publikasi, agar inovasi yang dihasilkan pakar-pakar Peragi dapat diadopsi oleh masyarakat maupun swasta," katanya.

Sebanyak 126 pengurus pusat Peragi resmi dilantik untuk periode 2016-2019. Saat ini Peragi memiliki pengurus daerah di 18 provinsi. Targetnya tahun depan jumlah anggota mencapai 10 ribu orang dan pengurus daerah terbentuk di 34 provinsi.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016