Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Rino Indira Gustiawan menyatakan komitmen pemenuhan hak dalam memperoleh air bersih bagi kebutuhan hidup sehari-hari merupakan hak asasi manusia (HAM) masyarakat yang harus senantiasa terlayani secara baik karena menyangkut hajat hidup orang banyak.   

Rino Indira di Kota Bogor, Senin, menerangkan bahwa konsep air sebagai kebutuhan dasar manusia, pertama kali dicetuskan pada 1977 di Konferensi Air PBB di Argentina.

Perumda Tirta Pakuan pun, katanya, menyadari pemenuhan kebutuhan dasar itu merupakan kewajiban dalam melayani kebutuhan dasar masyarakat di Kota Bogor. 

"Perumda Tirta Pakuan berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut. Bersama Pemkot Bogor kami terus berupaya mencapai ketersediaan air 100 persen di Kota Bogor sesuai dengan rencana strategis yang telah kami buat," ujarnya.

Rino menyebut, pada tahun 2022 ini cakupan ketersediaan air bersih di Kota Bogor baru mencapai 70 persen.

Kemudian, pada 2023 mendatang, Perumda Tirta Pakuan sudah merencanakan beberapa kegiatan untuk menambah capaian air bersih 100 persen, terutama di wilayah yang belum terjemah pipa perusahaannya.

Upaya ini juga merupakan hak masyarakat untuk meningkatkan kesehatan dan perekonomian melalui ketersediaan air bagi masyarakat Kota Bogor. 

"Kami sangat peduli terhadap hak masyarakat atas air sebagai kebutuhan dasar sekaligus mengimplementasikan HAM di setiap program kami. Karena implementasi HAM adalah kerja bersama, tidak hanya pemerintah kota tetapi seluruh stakeholder," katanya.

Menurut Rino, Pemerintah Kota Bogor terus berupaya memenuhi hak atas pelayanan publik. Hal ini dibuktikan salah satunya melalui gelaran puncak Pekan HAM Kota Bogor 2022 di Gedung Bakorwil pada akhir pekan lalu.

Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Pakuan merancang masa depan saluran air minum hingga mencapai wilayah perbatasan, diawali dengan pengembangan teknologi penyediaan air di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor dan upaya mengatasi faktor kehilangan air di daerah itu.
 
Menurut Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Rino Indira Gusniawan saat diwawancara khusus dengan ANTARA di Kota Bogor pertengahan tahun lalu, mengungkapkan untuk mencapai percepatan pengembangan saluran air ke Mulyaharja itulah perusahaannya mengajukan pinjaman sebesar Rp64 miliar kepada perbankan. 

Rino menjelaskan Perumda Tirta Pakuan yang telah meraih penghargaan PERPAMSI Award 2021 kategori BUMD Air Minum Sehat dengan Inovasi Teknologi Informasi, tidak ingin hanya puas sampai di situ.
 
Pengembangan bisnis untuk melayani wilayah perbatasan di Mulyaharja dinilai sangat potensial dilihat dari rencana pembangunan daerah yang akan dilakukan pemerintah Kota Bogor di sana.
 

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022