Dokter spesialis orthopedi dr. Nicko Perdana Hardiansyah Sp.OT mengatakan keluhan nyeri yang terjadi pada saat buang air besar dan buang air kecil, patut di waspadai adanya penyakit tulang belakang yang jarang diketahui.

“Nyeri disertai gangguan buang air besar dan buang air kecil kadang sampai mengganggu fungsi seksual dan pola berjalan seringkali pasien tidak tahu bahwa itu bagian dari penyakit yang timbul dari tulang belakang,” ucapnya dalam diskusi mengenai penangan nyeri tulang belakang yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Selain itu, ia juga menjelaskan jika nyeri pada tulang belakang yang dirasakan sampai mengganggu tidur, penurunan kekuatan otot dan rasa lemas, pasien harus berhati-hati dan segera berkonsultasi ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan tambahan.

Baca juga: Dokter: Prosedur "gamma knife radiosurgery" obati tumor otak dengan presisi

Nicko mengatakan, 80 sampai 90 persen penyebab terjadinya nyeri pada tulang belakang adalah karena cedera otot, dan seringkali bukan masalah yang serius selama menghindari gerakan yang salah dan beristirahat.

“Jadi sebenarnya ini bukan suatu hal yang kita perlu takut banget karena obat utamanya seringnya hanya istirahat saja dan menghindari gerakan-gerakan yang salah,” ucapnya.

Dokter dari Rumah Sakit Mayapada Kuningan ini mengatakan, seringkali cedera terjadi pada otot dikarenakan aktivitas dan gerakan yang salah seperti membungkuk, mengangkat barang-barang berat, berdiri dengan cara yang salah dan bekerja sehari-hari dengan cara duduk yang salah. Hal ini berisiko untuk meningkatkan terjadinya gangguan pada tulang belakang.

Baca juga: Dokter: Terjadinya usus buntu pecah pada anak lebih tinggi dibanding dewasa

Dokter spesialis orthopedi dr. Nicko Perdana Hardiansyah Sp.OT mengatakan keluhan nyeri yang terjadi pada saat buang air besar dan buang air kecil, patut di waspadai adanya penyakit tulang belakang yang jarang diketahui.

“Nyeri disertai gangguan buang air besar dan buang air kecil kadang sampai mengganggu fungsi seksual dan pola berjalan seringkali pasien tidak tahu bahwa itu bagian dari penyakit yang timbul dari tulang belakang,” ucapnya dalam diskusi mengenai penangan nyeri tulang belakang yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Selain itu, ia juga menjelaskan jika nyeri pada tulang belakang yang dirasakan sampai mengganggu tidur, penurunan kekuatan otot dan rasa lemas, pasien harus berhati-hati dan segera berkonsultasi ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan tambahan.

Baca juga: Dokter: Prosedur "gamma knife radiosurgery" obati tumor otak dengan presisi

Nicko mengatakan, 80 sampai 90 persen penyebab terjadinya nyeri pada tulang belakang adalah karena cedera otot, dan seringkali bukan masalah yang serius selama menghindari gerakan yang salah dan beristirahat.

“Jadi sebenarnya ini bukan suatu hal yang kita perlu takut banget karena obat utamanya seringnya hanya istirahat saja dan menghindari gerakan-gerakan yang salah,” ucapnya.

Dokter dari Rumah Sakit Mayapada Kuningan ini mengatakan, seringkali cedera terjadi pada otot dikarenakan aktivitas dan gerakan yang salah seperti membungkuk, mengangkat barang-barang berat, berdiri dengan cara yang salah dan bekerja sehari-hari dengan cara duduk yang salah. Hal ini berisiko untuk meningkatkan terjadinya gangguan pada tulang belakang.

Baca juga: Dokter: Terjadinya usus buntu pecah pada anak lebih tinggi dibanding dewasa

 

Pewarta: Fitra Ashari

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022