Penggunaan polyethylene terephthalate (PET) untuk air minum dalam kemasan (AMDK) lebih ekonomis dan yang paling penting ramah lingkungan karena lebih mudah didaur ulang dibandingkan dengan kemasan berbahan plastik lain, kata CEO Pointrash Indonesia Adin Putra Perdana.

"Penggunaan kemasan AMDK berbahan PET seperti galon air minum isi ulang merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, karena penggunaannya sekali pakai dan mudah didaur ulang," katanya di Sukabumi, Kamis.

Menurut Adin, pihaknya melihat penggunaan PET untuk galon  atau kemasan AMDK lainnya tentu memiliki potensi nilai perekonomian karena selain mudah didaur ulang tentu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah pendapatan.

Peningkatan perekonomian berbasis ekonomi sirkular seperti ini sejalan dengan Pointtrash Indonesia dalam pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah dengan baik mampu meningkatkan perekonomian bahkan bisa menjadi lumbung pendapatan bagi masyarakat salah satunya melalui daur ulang, 

Ia menjelaskan, ketika sistem ekonomi berjalan secara linear atau garis lurus di mana hanya sebatas produksi, memakai dan membuang maka ke depannya hanya akan menimbulkan krisis sumber daya serta mempengaruhi kondisi lingkungan.

Ia mencontohkan, pohon ditebang kemudian diproduksi menjadi kertas kemudian digunakan sekali pakai atau dibuang tentunya akan bermasalah bagi sumber daya pohon itu sendiri karena jika terus menerus digunakan tentunya akan habis juga.

Maka dari penggunaan PET untuk bahan baku pembuatan galon memiliki prinsip ekonomi sirkular, karena setelah diproduksi kemudian dipakai dan akhirnya dibuang tetap bisa didaur ulang kembali. Dengan prinsip seperti ini tentu menjadi kekuatan dan ketahanan ekonomi.

"Keuntungan yang didapat tidak hanya untuk perusahaan atau produsen saja, tetapi masyarakat pun bisa memanfaatkannya dengan cara mendaur ulang sampah berbabahan baku PET," katanya.

Sementara, Aktivis Lingkungan Hidup Sukabimi Budiyanto mengatakan sampah merupakan pemicu berbagai persoalan mulai dari sosial, budaya, kesehatan, perekonomian hingga bencana. 

Maka dari, sudah saatnya masyarakat menyadari tentang sampah jika tidak dikelola dengan baik, namun sebaliknya jika dikelola dengan maksimal akan menjadi sumber penghasilan dan tentunya mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. 

"Di satu sisi sampah bisa menjadi bom waktu, namun di sisi lain bisa menjadi "berlian" tinggal bagaimana kita cara memperlakukan sampah," katanya.   

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022