Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Teguh Dartanto mengatakan dalam menghadapi tahun 2023 perekonomian diproyeksikan akan lebih menantang.
"Untuk itu kami berupaya mendorong dua hal utama. Yaitu pertama bagaimana mengubah cara pandang dan pola pikir untuk lebih mampu berkolaborasi," kata Teguh Dartanto di Kampus UI Depok, Kamis.
Sebab menurutnya di era yang penuh ketidakpastian ini menghadapi ancaman ke depan kita perlu kolaborasi satu sama lain.
Baca juga: FEB UI komitmen terus cetak SDM berstandar internasional
Kedua adalah skill mengenai evidence based artinya SDM harus bisa membaca fakta dan data. Juga mengaitkan fakta dan data sehingga tidak mudah terpengaruh oleh informasi-informasi yang mungkin kurang positif.
"Dua hal itu yang menjadi concern kami menghadapi tahun depan, atau tantangan jangka pendek ini," lanjutnya.
Pembangunan SDM dengan berbagai skill tersebut, menurutnya merupakan bagian penting dari transformasi di dunia pendidikan tinggi. Sehingga SDM yang dihasilkan berubah lebih baik dengan pola pikir luas dan berstandar global.
Baca juga: FEB UI latih pemasaran digital dan medsos UMKM di Labuan Bajo
"Bagaimanapun juga masa depan dunia tergantung dengan orang-orang yang ada di Indonesia juga. Contohnya, Indonesia bagian dari G20 artinya memang suara Indonesia diperhitungkan," katanya.
Oleh karena itu pendidikan tinggi harus mau bertransformasi dengan orientasi harus global. Untuk bisa menjadi global maka kita harus juga mengikuti global standard yang bisa dilakukan melalui akreditasi internasional.
Baca juga: FEB UI peroleh akreditasi internasional AACSB
Seperti diketahui, baru-baru ini FEB UI memperoleh akreditasi internasional Association to Advance Collegiate School of Business (AACSB), yang merupakan salah satu penilaian paling bergengsi di dunia untuk sekolah bisnis.
Bahkan dari sekitar 13.000 sekolah bisnis di dunia, kurang dari 6persen yang telah masuk pengesahaan AACSB mengingat ketatnya proses akreditasi tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Untuk itu kami berupaya mendorong dua hal utama. Yaitu pertama bagaimana mengubah cara pandang dan pola pikir untuk lebih mampu berkolaborasi," kata Teguh Dartanto di Kampus UI Depok, Kamis.
Sebab menurutnya di era yang penuh ketidakpastian ini menghadapi ancaman ke depan kita perlu kolaborasi satu sama lain.
Baca juga: FEB UI komitmen terus cetak SDM berstandar internasional
Kedua adalah skill mengenai evidence based artinya SDM harus bisa membaca fakta dan data. Juga mengaitkan fakta dan data sehingga tidak mudah terpengaruh oleh informasi-informasi yang mungkin kurang positif.
"Dua hal itu yang menjadi concern kami menghadapi tahun depan, atau tantangan jangka pendek ini," lanjutnya.
Pembangunan SDM dengan berbagai skill tersebut, menurutnya merupakan bagian penting dari transformasi di dunia pendidikan tinggi. Sehingga SDM yang dihasilkan berubah lebih baik dengan pola pikir luas dan berstandar global.
Baca juga: FEB UI latih pemasaran digital dan medsos UMKM di Labuan Bajo
"Bagaimanapun juga masa depan dunia tergantung dengan orang-orang yang ada di Indonesia juga. Contohnya, Indonesia bagian dari G20 artinya memang suara Indonesia diperhitungkan," katanya.
Oleh karena itu pendidikan tinggi harus mau bertransformasi dengan orientasi harus global. Untuk bisa menjadi global maka kita harus juga mengikuti global standard yang bisa dilakukan melalui akreditasi internasional.
Baca juga: FEB UI peroleh akreditasi internasional AACSB
Seperti diketahui, baru-baru ini FEB UI memperoleh akreditasi internasional Association to Advance Collegiate School of Business (AACSB), yang merupakan salah satu penilaian paling bergengsi di dunia untuk sekolah bisnis.
Bahkan dari sekitar 13.000 sekolah bisnis di dunia, kurang dari 6persen yang telah masuk pengesahaan AACSB mengingat ketatnya proses akreditasi tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022