Petugas dan warga mulai mengevakuasi hewan ternak di zona merah bencana Gunung Semeru yang berada di Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin.
"Hari ini masyarakat mulai mengevakuasi hewan ternak dibantu petugas di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, sedangkan di Kampung Renteng relatif aman," kata Sekretaris Desa Sumberwuluh Samsul Arif di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Menurutnya evakuasi hewan ternak menjadi bagian penting dalam penanggulangan bencana karena merupakan aset berharga bagi masyarakat, sehingga perlu diselamatkan.
Baca juga: Gunung Semeru masih luncurkan awan panas guguran pada Senin
"Dusun Kajar Kuning menjadi daerah terparah terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru dan evakuasi hewan ternak tidak bisa dilakukan pada hari pertama karena kondisi medan yang masih rawan," tuturnya.
Ia menjelaskan hewan ternak dievakuasi untuk memastikan keamanan aset milik warga dan hal tersebut untuk mengantisipasi adanya oknum yang memanfaatkan kelengahan warga.
"Seperti yang terjadi bencana APG Gunung Semeru pada tahun lalu, kami mendapat laporan kehilangan hewan ternak saat erupsi disertai APG tahun lalu," katanya.
Baca juga: Gubernur Khofifah pastikan jalur evakuasi erupsi Gunung Semeru telah disiapkan
Samsul mengatakan hewan ternak dikumpulkan di Desa Penanggal dan hunian tetap yang berada di Desa Sumbermujur terdapat kandang, namun kami masih belum tahu apakah kebutuhan pangan ternak warga sudah tercukupi.
Sementara Sekretaris Camat Candipuro Abdul Aziz mengatakan semua warga di Dusun Kajar Kuning sudah direlokasi di Bumi Semeru Damai di Desa Sumbermujur, namun sebagian warga bercocok tanam dan memelihara hewan di sana.
"Para penyintas awan panas guguran masih bercocok tanam di Dusun Kajar Kuning, namun setelah selesai bekerja, mereka pulang ke hunian tetap di relokasi Bumi Semeru Damai tersebut," tuturnya.
Baca juga: Pemkab Lumajang tetapkan masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Semeru selama 14 hari
Menurutnya Dusun Kajar Kuning merupakan daerah zona merah erupsi Gunung Semeru, sehingga setahun lalu setelah bencana APG Semeru dikosongkan dan tidak ada warga yang tinggal di sana.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Hari ini masyarakat mulai mengevakuasi hewan ternak dibantu petugas di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, sedangkan di Kampung Renteng relatif aman," kata Sekretaris Desa Sumberwuluh Samsul Arif di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Menurutnya evakuasi hewan ternak menjadi bagian penting dalam penanggulangan bencana karena merupakan aset berharga bagi masyarakat, sehingga perlu diselamatkan.
Baca juga: Gunung Semeru masih luncurkan awan panas guguran pada Senin
"Dusun Kajar Kuning menjadi daerah terparah terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru dan evakuasi hewan ternak tidak bisa dilakukan pada hari pertama karena kondisi medan yang masih rawan," tuturnya.
Ia menjelaskan hewan ternak dievakuasi untuk memastikan keamanan aset milik warga dan hal tersebut untuk mengantisipasi adanya oknum yang memanfaatkan kelengahan warga.
"Seperti yang terjadi bencana APG Gunung Semeru pada tahun lalu, kami mendapat laporan kehilangan hewan ternak saat erupsi disertai APG tahun lalu," katanya.
Baca juga: Gubernur Khofifah pastikan jalur evakuasi erupsi Gunung Semeru telah disiapkan
Samsul mengatakan hewan ternak dikumpulkan di Desa Penanggal dan hunian tetap yang berada di Desa Sumbermujur terdapat kandang, namun kami masih belum tahu apakah kebutuhan pangan ternak warga sudah tercukupi.
Sementara Sekretaris Camat Candipuro Abdul Aziz mengatakan semua warga di Dusun Kajar Kuning sudah direlokasi di Bumi Semeru Damai di Desa Sumbermujur, namun sebagian warga bercocok tanam dan memelihara hewan di sana.
"Para penyintas awan panas guguran masih bercocok tanam di Dusun Kajar Kuning, namun setelah selesai bekerja, mereka pulang ke hunian tetap di relokasi Bumi Semeru Damai tersebut," tuturnya.
Baca juga: Pemkab Lumajang tetapkan masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Semeru selama 14 hari
Menurutnya Dusun Kajar Kuning merupakan daerah zona merah erupsi Gunung Semeru, sehingga setahun lalu setelah bencana APG Semeru dikosongkan dan tidak ada warga yang tinggal di sana.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022