Ketua Dewan Pengarah Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) Yunus Triyonggo mengajak semua organisasi profesi, pelajar serta mahasiswa mendukung Program Indonesia unggul yang menargetkan 1 juta orang kompeten pada tahun 2024.

Dalam sambutan pembukaan acara Kolaborasi Nasional menuju Indonesia Kompeten 2030 di Gedung BPJS Ketenagakerjaan Jalan Dadali, Tanah Sareal, Kota Bogor, Sabtu, Yunus mengatakan kegiatan ini merupakan platform terbuka bagi siapa pun yang berkontribusi dalam program Indonesia Unggul.

Kegiatan ini dibuka oleh Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah secara virtual, Direktur Umum dan SDM BPJAMSOSTEK Abdur Rahman Irsyadi, serta Ketua Advisory Committee GNIK Achmad Ruky dihadiri 314 direktur SDM seluruh Indonesia yang terdiri perusahaan swasta, universitas dan BUMN dan lembaga pemerintah. Di antaranya, hadir Direktur Keuangan dan MSDM Perum LKBN ANTARA Nina Kurnia Dewi.

Baca juga: GNIK ajak perusahaan jalankan sertifikasi kompetensi tenaga kerja bidang SDM

"Kami ada enam tujuan, yang pertama adalah para profesional di Indonesia, targetnya 40.000 sampai tahun 2024," katanya.

Yunus menyampaikan awalnya, GNIK ditargetkan sebanyak 4 ribu orang, namun tercapai melampaui hingga 21 ribu orang, maka dinaikkan hingga 40 ribu dan hingga akhir 2030 tetapkan pada tahun 2030 mencapai 80 ribu orang untuk semua profesi dan pendidikan.

Namun, kata Yunus, GNIK mendapatkan tantangan dari Kemenaker dapat mencapai 1 juta orang kompeten bersertifikat pada tahun 2024.

Oleh karena itu, gerakan ini mengajak semua masyarakat, mulai dari akademisi, mahasiswa, profesional hingga ibu rumah tangga dapat berpartisipasi.

Baca juga: Menaker minta GNIK turut bantu penerapan wajib sertifikasi kompetensi kerja

Dalam mencapai hal tersebut, GNIK menargetkan enam tujuan untuk mendorong program Indonesia Kompeten.

Pertama, memastikan keberlanjutan pengembangan sumber daya manusia melalui sertifikasi untuk 40.000 human capital profesional Indonesia.

Kedua, mendorong kualitas angkatan kerja melalui program pemagangan nasional dan atau studi independen bersertifikat untuk 400.000 pencari kerja, mahasiswa, dosen dan atau ASN pada 2022 dan 2024.

Selanjutnya yang ketiga, mengundang partisipasi para pemangku kepentingan membangun daya saing nasional melalui program-program kolaborasi berskala nasional.

Baca juga: 300 Direktur Manajemen SDM kolaborasi sukseskan "Indonesia Kompeten 2030"

Keempat, mempersiapkan kebutuhan dan kapasitas sumber daya manusia di sektor prioritas melalui industry transformation strategy (ITS), Job Future map (JFM), dan manpower plan (MP).

Lalu yang kelima, memastikan keselarasan antara kurikulum pendidikan nasional dengan persyaratan dan kebutuhan industri (SKKNI dan KKNI).

Terakhir, menciptakan sinergi antara semua pemangku kepentingan yang terkait untuk bekerja sama mendorong daya saing sumber daya manusia nasional.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022