Sukabumi, 17/7 (ANTARA) - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Pertanian Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membibitkan 16 jenis tanaman langka asli Indonesia untuk pelestarian.
"Ada 16 jenis tanaman langka asli Indonesia yang kami bibitkan sampai saat ini," kata Ketua Progam Studi Keahlian Agribisnis Produksi Tanaman SMKN Pertanian Cibadak Awan Rusdianto kepada ANTARA, Selasa.
Ke 16 jenis tanaman tersebut yakni asem jawa, kecapi, manglid, pisitan, namnam, bisbol, lobi-lobi, menteng, kemang, buni keraton, gandaria, ketupa, duwet, nona, huni dan nyamplung.
Menurut Awan, ke 16 jenis tanaman tersebut sudah sangat sulit ditemukan di padahal kegunaannya cukup banyak selain itu pangan, juga buahnya bisa diproduksi untuk pengobatan.
Ia mengatakan ke depan pembibitan tanaman langka ini akan diperbanyak. Selain itu, pihaknya juga sudah membuat hutan kecil untuk tanaman langka tersebut untuk koleksi dan penelitian di samping pembibitan.
"Kami juga bekerja sama dengan para petani dan pengepul sehingga bibit yang dikembangkan bisa dijual dan mengantisipasi kepunahan," tambahnya.
Dikatakannya, pembibitan tanaman langka itu juga dimaksudkan agar tanaman ini tetap menjadi tanaman endemik Indonesia. Jangan sampai, di kemudian hari anak dan cucu hanya bisa melihat di negara lain karena sudah sulit ditemukan di negeri ini.
"Kami prihatin jika anak cucu kita tidak mengetahui tanaman endemik Indonesia, saat ini juga banyak pelajar yang belum mengetahui jenis tanaman ini," kata Awan.
Aditya
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012
"Ada 16 jenis tanaman langka asli Indonesia yang kami bibitkan sampai saat ini," kata Ketua Progam Studi Keahlian Agribisnis Produksi Tanaman SMKN Pertanian Cibadak Awan Rusdianto kepada ANTARA, Selasa.
Ke 16 jenis tanaman tersebut yakni asem jawa, kecapi, manglid, pisitan, namnam, bisbol, lobi-lobi, menteng, kemang, buni keraton, gandaria, ketupa, duwet, nona, huni dan nyamplung.
Menurut Awan, ke 16 jenis tanaman tersebut sudah sangat sulit ditemukan di padahal kegunaannya cukup banyak selain itu pangan, juga buahnya bisa diproduksi untuk pengobatan.
Ia mengatakan ke depan pembibitan tanaman langka ini akan diperbanyak. Selain itu, pihaknya juga sudah membuat hutan kecil untuk tanaman langka tersebut untuk koleksi dan penelitian di samping pembibitan.
"Kami juga bekerja sama dengan para petani dan pengepul sehingga bibit yang dikembangkan bisa dijual dan mengantisipasi kepunahan," tambahnya.
Dikatakannya, pembibitan tanaman langka itu juga dimaksudkan agar tanaman ini tetap menjadi tanaman endemik Indonesia. Jangan sampai, di kemudian hari anak dan cucu hanya bisa melihat di negara lain karena sudah sulit ditemukan di negeri ini.
"Kami prihatin jika anak cucu kita tidak mengetahui tanaman endemik Indonesia, saat ini juga banyak pelajar yang belum mengetahui jenis tanaman ini," kata Awan.
Aditya
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012