Sukabumi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjadikan sektor perikanan sebagai andalan bisnis untuk mendongkrak pendapatan asli daerah dan ekonomi masyarakat setempat.
"Kabupaten Sukabumi mempunyai sumber daya air melimpah, namun belum bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh para pelaku usaha khususnya pembudi daya ikan baik hias maupun konsumsi," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami kepada Antara di Sukabumi, Rabu.
Namun demikian pihaknya optimistis sektor perikanan bisa menjadi andalan bisnis di Kabupaten Sukabumi, bahkan para pembudi daya ikan hias terus mengalami peningkatan setiap tahun seperti koi yang saat ini sudah mulai diekspor.
Selain itu, bisnis ikan konsumsi baik ikan laut maupun tawar saat ini sudah dilirik oleh para investor baik dari dalam maupun luar negeri karena kualitas ikan yang diekspor tidak kalah dari negara-negara penghasil ikan lainnya.
Menurutnya, semakin meningkatnya peluang usaha di sektor perikanan ini seharusnya diharapkan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, apalagi Kabupaten Sukabumi mempunyai pasar ikan terbesar di Asean yakni Pasar Ikan Cibaraja, ditambah banyaknya tempat pelabuhan perikanan sehingga pemasukan untuk daerah khususnya masyarakat bisa semakin meningkat.
Pemkab Sukabumi juga menyiapkan segala kebutuhan masyarakat yang ingin memuka usaha sendiri, khususnya dari sektor perikanan. Sehingga ikan tidak hanya dijual dalam bentuk segar saja, tetapi bisa dimanfaatkan untuk diolah sehingga nilai bisa meningkatkan nilai jualnya.
"Kabupaten Sukabumi yang mempunyai garis pantai sepanjang 117 km dan sumber daya air payau dan tawar yang melimpah, seharusnya bisa dimanfaatkan secara maksimal, maka dari itu kami terus dorong para kelompok pembudidaya ikan untuk semakin memperluas jaringannya," tambahnya.
Marwan mengatakan pihaknya optimis Kabupaten Sukabumi bisa menjadi sektor perikanan baik laut, payau maupun tawar mulai dari jenis konsumsi hingga hias. Bahkan, untuk mempermudah penjualan, pihaknya juga akan membantu mempromosikan hasil perikanan dari Kabupaten Sukabumi baik melalui event tingkat provinsi, nasional hingga internasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Kabupaten Sukabumi mempunyai sumber daya air melimpah, namun belum bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh para pelaku usaha khususnya pembudi daya ikan baik hias maupun konsumsi," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami kepada Antara di Sukabumi, Rabu.
Namun demikian pihaknya optimistis sektor perikanan bisa menjadi andalan bisnis di Kabupaten Sukabumi, bahkan para pembudi daya ikan hias terus mengalami peningkatan setiap tahun seperti koi yang saat ini sudah mulai diekspor.
Selain itu, bisnis ikan konsumsi baik ikan laut maupun tawar saat ini sudah dilirik oleh para investor baik dari dalam maupun luar negeri karena kualitas ikan yang diekspor tidak kalah dari negara-negara penghasil ikan lainnya.
Menurutnya, semakin meningkatnya peluang usaha di sektor perikanan ini seharusnya diharapkan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, apalagi Kabupaten Sukabumi mempunyai pasar ikan terbesar di Asean yakni Pasar Ikan Cibaraja, ditambah banyaknya tempat pelabuhan perikanan sehingga pemasukan untuk daerah khususnya masyarakat bisa semakin meningkat.
Pemkab Sukabumi juga menyiapkan segala kebutuhan masyarakat yang ingin memuka usaha sendiri, khususnya dari sektor perikanan. Sehingga ikan tidak hanya dijual dalam bentuk segar saja, tetapi bisa dimanfaatkan untuk diolah sehingga nilai bisa meningkatkan nilai jualnya.
"Kabupaten Sukabumi yang mempunyai garis pantai sepanjang 117 km dan sumber daya air payau dan tawar yang melimpah, seharusnya bisa dimanfaatkan secara maksimal, maka dari itu kami terus dorong para kelompok pembudidaya ikan untuk semakin memperluas jaringannya," tambahnya.
Marwan mengatakan pihaknya optimis Kabupaten Sukabumi bisa menjadi sektor perikanan baik laut, payau maupun tawar mulai dari jenis konsumsi hingga hias. Bahkan, untuk mempermudah penjualan, pihaknya juga akan membantu mempromosikan hasil perikanan dari Kabupaten Sukabumi baik melalui event tingkat provinsi, nasional hingga internasional.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016