Cibinong (Antara Megapolitan) - Dinas Perindutrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bogor, Jawa Barat kembali mengadakan pemantauan harga sembilan bahan pokok (Sembako) yang semakin tidak stabil menjelang bulan Ramadhan, antara lain di Pasar Citeurep.

"Harga masih tetap naik turun terutama untuk gula pasir. Menurut data hari ini yang kami dapat gula pasir terus beranjak naik, tapi di sayur-mayur masih relatif sama," kata Tim pemantau Seksi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor, Asep Sihabudin, kepada Antara saat melalukan survei di Citeurep, Jumat.

Asep menjelaskan, untuk komoditas gula pasir menurut data yang dihasilkan oleh tim pemantau lapangan Disperindag Kabupaten Bogor pada Selasa (31/5) lalu harga gula pasir masih berada di kisaran harga Rp15.000/kg.

Namun kini harga bahan makan yang sangat diincar masyarakat antara lain untuk pemanis menu makanan dan minuman itu menjadi Rp16.000/kg.

"Gula pasir ini harganya naik karena permintaan masyarakat semakin meningkat, sementara pasokannya masih tetap," ujarnya.

Pada sisi lain, harga komoditas bawang merah justru melesat dari bahan pokok lainnya, meskipun harga sayur-mayur pada umunya masih relatif stabil sejak seminggu menjelang Ramadhan 1437 H/2016 M ini.

Harga bawang merah naik dari Rp30.000/kg saat ini melonjak dan sudah dijual seharga Rp37.000/kg.

"Nah yang sedang naik agak jauh itu bawang merah, menurut hasil pantauan kami di pasar ini bawah merah sekarang sudah Rp37.000/kg," katanya lagi.

Bersamaan dengan bawang merah, Asep menjelaskan, harga bawang putih juga naik.

"Sama seperti bawang merah, bawang putih juga naik lumayan banyak, dari tiga puluh ribu sekarang sudah tiga puluh lima ribu rupiah," tambah Asep yang didampingi Anggota Tim Pemantau lainnya.

Asep mengatakan pula bahwa gejolak harga memang biasa terjadi setiap menjelang awal puasa Ramadhan, namun harga akan kembali stabil pasca hari pertama puasa.

"Kemungkinan pada saat akan masuk puasa (punggahan) harga daging biasanya naik, namun nanti setelah pungggahan kembali stabil," jelasnya.

Menurut pengamatan pihak Disperindag Kabupaten Bogor pula, kenaikan harga sembako di kabupaten tersebut tidak akan terlalu tinggi hingga Idul Fitri yang akan datang, dan jika terjadi kenaikan kemungkinan dinamika harganya tidak akan jauh berbeda dari tahun lalu.

"Prediksi kami, bahan pokok yang agak mahal saja daging contohnya, paling sampai lebaran sekitar Rp140.000/kg, kalau daging impornya paling Rp90.000/kg," tambahnya lagi.

Karena itu, pihaknya optimistis dinamika harga tidak akan terlalu membuat masyarakat resah pada Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.

"Saya kira harga sama seperti tahun lalu, tidak beda jauh untuk tahun sekarang, mudah-mudahan seperti itu," katanya menambahkan.

Pewarta: Linna Susanti & Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016