Bekasi (Antara Megapolitan) - Sekitar 200 peserta rombongan `study tour` Sekolah Dasar Negeri 3 Jatirasa, Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi, Jawa Barat, melaporkan dugaan kasus penipuan oleh pihak ketiga selaku penyelenggara kepada polisi.

"Dari pemberangkatan yang dijanjikan pukul 06.00 WIB pagi ini, hingga pukul 10.30 bus belum juga datang menjemput peserta di sekolah," kata orang tua siswa kelas 6 SDN Jatirasa 3, Rini Hastiawati, di Bekasi, Rabu.

Menurut dia, dugaan penipuan oleh penyelenggara dari pihak ketiga CV Pelangi semakin menguat saat pihak panitia dari Komite Sekolah tidak bisa menghubungi penanggung jawab pihak ketiga tersebut melalui sambungan ponselnya.

"Guru dan orang tua siswa sudah coba hubungi pihak event organizer (EO), tapi tidak dijawab dan ponselnya tidak aktif," katanya.

Guru kelas 6 SDN Jatirasa 3 Anisa mengatakan para peserta kegiatan itu telah mengumpulkan uang pemberangkatan senilai total Rp65 juta untuk pemberangkatan study tour ke Taman Wisata Matahari Puncak, Bogor, Rabu (25/5) pagi.

Uang itu dikumpulkan dari para peserta yang berasal dari 160 siswa kelas 6, guru dan orang tua murid dan telah diserahkan kepada pihak EO.

"Kasihan siswa yang memang niat untuk berangkat dengan menabung uang Rp500-Rp1000 per hari. Karena biaya pemberangkatannya Rp400 ribu per peserta," katanya.

Bus yang dipesan panitia untuk kegiatan itu sebanyak empat unit untuk empat kelas, per kelas berjumlah 40 siswa, termasuk orang tua dan guru.

"Saat kita datangi EO-nya, ternyata mereka belum memesan bus," katanya.

Menurut Anisa, pihak sekolah bersama komite melaporkan dugaan kasus penipuan itu kepada Polsek Jatiasih.

"Komite sekolah memang sengaja melibatkan pihak ketiga karena tidak mau menyusahkan guru di lokasi study tour," ujarnya.

Salah satu siswa kelas 6 SDN Jatirasa 3 Bayu Rizky Adriyanto mengaku kecewa acara tersebut batal dilaksanakan.

"Saya sama teman-teman sudah pakai seragam dan sudah beli makanan untuk di perjalanan. Paling saya sama teman-teman mau nonton saja di bioskop untuk mengobati kekecewaan," katanya.

Sementara itu, pihak komite sekolah belum mau dimintai keterangan perihal dugaan kasus penipuan itu karena prosesnya hukumnya telah diserahkan kepada kepolisian.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016