Bogor (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto akan memanggil seluruh kepada sekolah, untuk membahas upaya pencegahan tindak asusila di kalangan pelajar, menyusul beredarnya video asusila seorang siswi yang menghebohkan masyarakat.

"Segera saya akan kumpulkan seluruh kepala sekolah untuk membahas bersama terkait pesoalan asusila ini, mencegah jangan sampai terjadi di Kota Bogor," kata Bima usai menghadiri tausiah Ustadz Aa Gym di Mapolres Bogor Kota, Selasa.

Menurut Bima, tindak kejahatan seksual sudah sangat mengkhawatirkan. Upaya pencegahan tidak cukup hanya dilakukan di hilir yakni dengan penindakan, tetapi juga lebih efektif dengan melakukan pencegahan dari hulu.

"Saya akan undang seluruh sekolah untuk sama-sama kita bahas upaya pencegahannya," kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

Terkait video asusila yang diperankan salah seorang pelajar SMP, Bima menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan jajaran Polres Bogor Kota untuk mengungkap pelaku video tersebut.

"Sudah dikonfirmasi dari kepolisian, bahwa video tersebut tidak dibuat di Kota Bogor, dan siswi yang memerankannya pun bukan pelajar dari Kota Bogor, bahkan siswi tersebut adalah oknum yang sudah tidak bersekolah lagi, atau sudah diberhentikan dari sekolah," katanya.



Kecolongan

Meski video tersebut tidak berasal dari Kota Bogor, lanjut Bima, pihaknya tidak ingin kecolongan. Upaya untuk mencegah kejahatan seksual dan perbuatan asusila di kalangan pelajar terus digencarkan. Salah satunya lewat pendidikan karakter yang kini dilaksanakan di sejumlah sekolah.

"Upaya untuk menyalurkan bakat dan energi positif generasi muda ini terus kita dorong, lewat pendidikan karakter. Pembangunan taman-taman yang kita lakukan juga bagian dari mendorong minat remaja untuk berkreatifitas," katanya.

Bima mengatakan, untuk mengetahui program pencegahan kenakalan remaja berjalan optimal dirinya berpegang pada angka-angka seperti angka kejadian tawuran, angka tindak kriminalitas yang melibatkan pelajar, serta angka penderita HIV/AIDS.

"Saya berpegang pada angka-angka, saat ini angka HIV/AIDS Kota Bogor nomor tiga se Jawa Barat. Ini ada kaitannya dengan pergaulan bebas, yang akan kita tekan jumlahnya. Begitu juga dengan tawuran pelajar, semuanya kita upayakan menurunkan angkanya dengan mendorong program pengembangan generasi muda," katanya.

Sementara itu, video asusila yang diperankan salah seorang pelajar SMP sempat menghebohkan warga Bogor. Berita tentang beredarnya video tersebut mencuat hingga membuat orang nomor satu di Kota Bogor meminta jajaran kepolisian untuk melakukan tindakan.

Kapolres Bogor Kota AKBP Andi Herindra menyebutkan, pihaknya telah melakukan konfirmasi kepada sekolah terkait siswi yang memerankan video asusila tersebut.

"Kami sudah mengkonfirmasi bahwa siswi tersebut telah dikeluarkan dari sekolah sejak setahun yang lalu. Terkait dia masih mengenakan atribut sekolah tersebut telah memicu kemarahan pihak sekolah yang merasa dirugikan dengan kejadian tersebut," kata Andi.

Andi juga menegaskan, video tersebut tidak dibuat di wilayah hukum Kota Bogor tetapi di wilayah Kabupaten Bogor, sehingga kasus tersebut akan dilimpahkan ke jajaran Polres Bogor Kabupaten.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016