PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat membukukan pendapatan sebesar Rp6,26 triliun sepanjang Januari-Oktober 2022.
Manajer PLN UP3 Cikarang Ansats Pram Andreas Simamora mengatakan capaian tersebut didapatkan dari jumlah proporsi pelanggan tegangan menengah dan tegangan rendah.
"Jumlah pelanggan tegangan menengah 821 dibanding 1.037.833 dan tegangan rendah 1.264 dari total 1.038.654 pelanggan," katanya di Cikarang, Rabu.
Pihaknya mencatat pertumbuhan kumulatif penjualan listrik hingga 5,50 Giga Watt hour (GWh) atau tumbuh 7,06 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca juga: PLN Bekasi sosialisasi pergantian meteran listrik prabayar
Baca juga: PLN Bekasi ajak warga manfaatkan program promosi 'Nyalakan Kemerdekaan'
"Dan untuk pendapatan mencapai sebesar Rp6,26 triliun dengan pendapatan per bulan berkisar Rp743,43 miliar," katanya.
Ansats mengaku selain mengoptimalkan pendapatan, pihaknya juga masih terus menggalakkan program aplikasi PLN Mobile kepada masyarakat meskipun sudah melampaui target pencapaian.
"Target awal 776.627 dengan realisasi 979.632 pelanggan, artinya mencapai 126 persen telah menggunakan PLN Mobile. Bila ditotal dari 1.038.654 pelanggan UP3 Cikarang, sekitar 60 persen sudah mengunduh aplikasi PLN Mobile," katanya.
Baca juga: Pemkab Bekasi segera lanjutkan perbaikan jalan usai pindahkan tiang listrik
Hal itu menjadi bukti bahwa kehadiran PLN Mobile telah memberikan dampak positif terhadap masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kelistrikan yang sangat memudahkan.
Ansats juga menyatakan, dari total pengunduh tersebut, pengguna PLN Mobile berasal dari empat Unit Layanan Pelanggan (ULP) yang ada di PLN UP3 Cikarang.
Di antaranya ULP Tambun 194.895 pelanggan, ULP Cibitung 186.063, ULP Cikarang Kota 245.702, ULP Lemahabang 352.972, dan di UP3 Cikarang sendiri mencapai 979.632.
"Saya juga mengimbau kepada masyarakat pelanggan untuk bisa bekerja sama dengan PLN, membayar tagihan listrik sebelum tanggal 20 per bulan untuk menghindari pemutusan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Manajer PLN UP3 Cikarang Ansats Pram Andreas Simamora mengatakan capaian tersebut didapatkan dari jumlah proporsi pelanggan tegangan menengah dan tegangan rendah.
"Jumlah pelanggan tegangan menengah 821 dibanding 1.037.833 dan tegangan rendah 1.264 dari total 1.038.654 pelanggan," katanya di Cikarang, Rabu.
Pihaknya mencatat pertumbuhan kumulatif penjualan listrik hingga 5,50 Giga Watt hour (GWh) atau tumbuh 7,06 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca juga: PLN Bekasi sosialisasi pergantian meteran listrik prabayar
Baca juga: PLN Bekasi ajak warga manfaatkan program promosi 'Nyalakan Kemerdekaan'
"Dan untuk pendapatan mencapai sebesar Rp6,26 triliun dengan pendapatan per bulan berkisar Rp743,43 miliar," katanya.
Ansats mengaku selain mengoptimalkan pendapatan, pihaknya juga masih terus menggalakkan program aplikasi PLN Mobile kepada masyarakat meskipun sudah melampaui target pencapaian.
"Target awal 776.627 dengan realisasi 979.632 pelanggan, artinya mencapai 126 persen telah menggunakan PLN Mobile. Bila ditotal dari 1.038.654 pelanggan UP3 Cikarang, sekitar 60 persen sudah mengunduh aplikasi PLN Mobile," katanya.
Baca juga: Pemkab Bekasi segera lanjutkan perbaikan jalan usai pindahkan tiang listrik
Hal itu menjadi bukti bahwa kehadiran PLN Mobile telah memberikan dampak positif terhadap masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kelistrikan yang sangat memudahkan.
Ansats juga menyatakan, dari total pengunduh tersebut, pengguna PLN Mobile berasal dari empat Unit Layanan Pelanggan (ULP) yang ada di PLN UP3 Cikarang.
Di antaranya ULP Tambun 194.895 pelanggan, ULP Cibitung 186.063, ULP Cikarang Kota 245.702, ULP Lemahabang 352.972, dan di UP3 Cikarang sendiri mencapai 979.632.
"Saya juga mengimbau kepada masyarakat pelanggan untuk bisa bekerja sama dengan PLN, membayar tagihan listrik sebelum tanggal 20 per bulan untuk menghindari pemutusan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022