Pemerintah Kota Depok Jawa Barat mulai melakukan revitalisasi jembatan di Jalan Grand Depok City (GDC) dengan memperbaiki badan jembatan dan juga menambah nuansa estetik jembatan tersebut agar semakin indah terlihat.
"Kami tidak akan bongkar total jembatan GDC, karena berdasarkan hasil kajian bahwa konstruksi jembatan ini masih bagus, namun memang ada beberapa titik yang perlu dibenahi," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris di Depok, Selasa.
Idris mengatakan badan jembatan nanti akan di tambah aspal sehingga semakin mulus jalannya dan juga dengan mempercantik estetika nuansa etnik semacam ada lambang Jabar.
Baca juga: Pemkot Depok fokus pembangunan infrastruktur pada tahun 2022
"Jembatan GDC nanti terlihat estetika bisa menghibur warga dan juga bisa melakukan selfi-selfi dengan nuansa estetikanya," katanya.
Selain jembatan GDC, Idris menjelaskan juga memperbaiki boulevard jalan GDC mulai dari pintu gerbang (ujung Jalan Kartini) hingga perempatan PLN Depok.
Untuk itu, Idris meminta masyarakat untuk bersabar terkait dengan dampak dari perbaikan jembatan dan jalan di GDC yang tentunya tidak terhindar dari kemacetan.
Sedangkan untuk pembangunan di Jalan Kartini Pemkot Depok membangun jalur pedestrian atau trotoar yang ramah bagi penyandang disabilitas.
Baca juga: Pemkot Depok segera tuntaskan perbaikan jembatan di Grand Depok City
"Jalur pedestrian atau trotoar di Jalan Kartini yang saat ini sedang dalam pembangunan akan dilengkapi dengan 'guiding block' atau penunjuk arah bagi penyandang disabilitas. Hal ini dilakukan agar seluruh pengguna jalan merasa nyaman," kata Idris.
Idris menjelaskan "guiding block" tersebut berfungsi sebagai rambu jalan bagi tunanetra, bertekstur timbul dengan warna kuning yang berada di trotoar. Karena trotoar juga menjadi hak seluruh pejalan kaki, termasuk penyandang disabilitas.
"Saya minta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) serta pelaksana kegiatan agar memenuhi standar dalam pemasangan 'guiding block' di trotoar Jalan Kartini. Kemudian, jalurnya tidak terputus, rapi, dan cat tak mudah terkelupas serta tidak menabrak tiang maupun pohon," katanya.
Baca juga: Perbaikan jembatan Grand Depok City diharapkan bisa selesai lebih cepat
Selain itu, kata wali kota, trotoar di Jalan Kartini juga nantinya memiliki bagian landai yang bertujuan untuk mempermudah pengguna kursi roda ketika naik dan turun trotoar. Lebar trotoar yang akan dibangun juga bervariasi.
Mulai dari 1 hingga 1,5 meter dengan panjang 1,5 kilometer, dengan ketinggian berkisar 15 cm dari bahu jalan.
"Kami mohon untuk warga agar bersabar dan berdoa ketika terjadi yang tidak nyaman dalam melakukan pembangunan ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Kami tidak akan bongkar total jembatan GDC, karena berdasarkan hasil kajian bahwa konstruksi jembatan ini masih bagus, namun memang ada beberapa titik yang perlu dibenahi," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris di Depok, Selasa.
Idris mengatakan badan jembatan nanti akan di tambah aspal sehingga semakin mulus jalannya dan juga dengan mempercantik estetika nuansa etnik semacam ada lambang Jabar.
Baca juga: Pemkot Depok fokus pembangunan infrastruktur pada tahun 2022
"Jembatan GDC nanti terlihat estetika bisa menghibur warga dan juga bisa melakukan selfi-selfi dengan nuansa estetikanya," katanya.
Selain jembatan GDC, Idris menjelaskan juga memperbaiki boulevard jalan GDC mulai dari pintu gerbang (ujung Jalan Kartini) hingga perempatan PLN Depok.
Untuk itu, Idris meminta masyarakat untuk bersabar terkait dengan dampak dari perbaikan jembatan dan jalan di GDC yang tentunya tidak terhindar dari kemacetan.
Sedangkan untuk pembangunan di Jalan Kartini Pemkot Depok membangun jalur pedestrian atau trotoar yang ramah bagi penyandang disabilitas.
Baca juga: Pemkot Depok segera tuntaskan perbaikan jembatan di Grand Depok City
"Jalur pedestrian atau trotoar di Jalan Kartini yang saat ini sedang dalam pembangunan akan dilengkapi dengan 'guiding block' atau penunjuk arah bagi penyandang disabilitas. Hal ini dilakukan agar seluruh pengguna jalan merasa nyaman," kata Idris.
Idris menjelaskan "guiding block" tersebut berfungsi sebagai rambu jalan bagi tunanetra, bertekstur timbul dengan warna kuning yang berada di trotoar. Karena trotoar juga menjadi hak seluruh pejalan kaki, termasuk penyandang disabilitas.
"Saya minta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) serta pelaksana kegiatan agar memenuhi standar dalam pemasangan 'guiding block' di trotoar Jalan Kartini. Kemudian, jalurnya tidak terputus, rapi, dan cat tak mudah terkelupas serta tidak menabrak tiang maupun pohon," katanya.
Baca juga: Perbaikan jembatan Grand Depok City diharapkan bisa selesai lebih cepat
Selain itu, kata wali kota, trotoar di Jalan Kartini juga nantinya memiliki bagian landai yang bertujuan untuk mempermudah pengguna kursi roda ketika naik dan turun trotoar. Lebar trotoar yang akan dibangun juga bervariasi.
Mulai dari 1 hingga 1,5 meter dengan panjang 1,5 kilometer, dengan ketinggian berkisar 15 cm dari bahu jalan.
"Kami mohon untuk warga agar bersabar dan berdoa ketika terjadi yang tidak nyaman dalam melakukan pembangunan ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022