Bogor (Antara Megapolitan) - Sebuah minibus Daihatsu Grandmax  tertabrak kereta api commuter line Jabodetabek karena tersangkut di perlintasan liar di Desa Cilebut, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Kapolsek Sukaraja Kompol Djoko Susilo menyebutkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut karena seluruh penumpang berhasil menyelamatkan diri keluar dari dalam mobil sebelum dihantam kereta.

"Tiga orang penumpang mobil berhasil keluar dari kendaraan sebelum kereta datang melintas," katanya.

Ia mengatakan kronologi kecelakaan lalu lintas antara kereta dan kendaraan roda empat tersebut terjadi sekitar pukul 15.10 WIB di perlintasan liar yang terletak di Kampung Petahunan, Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Mobil dengan nomor polisi B 1525 UKB dikendarai oleh Heru Alit warga Kampung Bulakan RT 7/RW 3 Tanggerang bergerak dari arah Kampung Warnasari Cilebut.

Saat melintas di perlintasan liar yang ada di Kampung Petahunan mobil tersangkut di rel.

"Roda bagian depan kendaraan tersangkut di rel, tidak bisa bergerak, bersamaan dengan itu dari arah Stasiun Cilbut datang kereta yang bergerak menuju Bojonggede," katanya.

Kereta yang sedang melintas langsung menghantam mobil yang sedang melintang di perlintasan hingga terseret beberapa meter.

Peristiwa tersebut menyebabkan perjalanan kereta dari Jakarta menuju Bogor maupun sebaliknya sempat terganggu.

"Evakuasi kendaraan berlangsung selama 1,5 jam. Mobil berhasil dievakuasi dari rel," katanya.

Kepala Stasiun Cilebut Kosasih menyebutkan tabrakan kereta tersebut dialami kereta relasi Bogor-Duri dengan nomor KA 1847.

Ia mengatakan perlintasan yang dilalui oleh pemilik kendaraan merupakan perlintasan liar yang dibuat oleh warga tanpa ada palang pintu perlintasan maupun petugas yang berjaga.

"Selain itu perlintasan berada di tikungan, sehingga sulit melihat kereta yang datang atau adanya kendaraan yang melintas," kata dia.

Menurutnya, warga sekitar sudah memiliki perlintasan resmi di wilayah Keradenan, tetapi masih ada warga yang nekat melintas di perlintas liar tanpa adanya pengaman. Bahkan kejadian kecelakaan bukan yang pertama, sekitar dua minggu lalu juga terjadi kecelakaan, beruntung tidak ada korban jiwa.

"Kami sudah sering memberitahukan aparat di wilayah untuk menutup perlintasan liar tersebut. Karena tidak aman bagi warga," katanya.

Ia menyebutkan setelah evakuasi selesai pukul 16.30 WIB, perjalanan KRL Jabodetabek kembali lancar sudah bisa dilalui dua jalur.

"Dengan adanya kejadian ini kami meminta langsung kepada Kapolsek untuk menutup perlintasan ini dengan memasang portal, agar tidak ada lagi warga yang nekad melintas," katanya.

Peristiwa kecelakaan lalu lintas tersebut menjadi tontotan masyarakat yang datang melihat proses evakuasi. Warga yang banyak datang melihat membuat petugas kereta api memperlambat laju kendaraan. Sampai proses evakuasi selesai dan warga dibubarkan.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016