Kolera telah menyebar ke 22 dari 28 distrik di Malawi hingga membunuh 110 orang serta menulari 3.891 orang lainnya sejak kasus pertama dilaporkan pada Maret 2022, kata menteri kesehatan, Selasa (4/10).

Kasus pertama infeksi itu, yang membuat lemah penderitanya serta menyebar terutama melalui makanan dan air yang tercemar, pada Maret dilaporkan muncul di distrik Machinga, Malawi bagian selatan.

Sejak itu, penyakit tersebut menyebar cepat ke wilayah-wilayah lain di Malawi dan meningkatkan kekhawatiran bisa memburuk saat awal musim hujan pada November dan Desember.

Menteri Kesehatan Khumbize Chiponda mengatakan melalui pernyataan bahwa sebagian besar orang yang meninggal karena wabah itu adalah mereka yang terinfeksi namun tidak segera mendapat perawatan di fasilitas kesehatan.

"Faktor-faktor utama terkait wabah kolera di kalangan masyarakat adalah makanan yang kurang bersih, kurangnya ketersediaan air bersih, serta masalah ketersediaan jamban dan penggunaannya (buang air besar sembarangan)," kata Chiponda.

Kolera adalah diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri Vibrio cholerae. Penyakit ini dapat terjadi pada orang dewasa atau anak-anak. Diare yang timbul akibat kolera dapat parah dan sampai menyebabkan dehidrasi.

Kolera merupakan penyakit yang menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri. Kondisi ini biasanya mewabah di wilayah yang kotor dan padat penduduk.

Kolera ditandai dengan diare, di mana tinja yang keluar cair dan berwarna pucat seperti air cucian beras. Orang yang menderita diare parah akibat kolera perlu segera mendapat penanganan, agar tidak mengalami dehidrasi yang mengancam nyawa.

Pewarta: Tia Mutiasari

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022