Karawang (Antara Megapolitan) - Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyatakan peredaran gas elpiji nonsubsidi ukuran 5,5 kilogram secara perlahan telah mengatasi kejadian kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi setempat Hanafi, di Karawang, Rabu, mengatakan, sebelumnya kelangkaan elpiji ukuran 3 kilogram hampir selalu terjadi setiap bulan.

Tetapi sejak beberapa bulan terakhir sejak diedarkannya gas elpiji nonsubsidi 5,5 kilogram, tidak terjadi kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram.

"Dari laporan di lapangan, secara perlahan, masyarakat kalangan menengah ke atas yang biasa menggunakan gas elpiji 3 kilogram beralih ke elpiji 5,5 kilogram," kata Hanafi, kepada Antara.

Ia mengatakan, sejak sekitar tiga bulan terakhir PT Pertamina (Persero) telah mengedarkan gas elpiji 5,5 kilogram di wilayah Karawang. Selama tiga bulan terakhir itu, tidak ada laporan kejadian kelangkaan gas elpiji 3 kilogram.

Kondisi itu terjadi karena masyarakat kalangan menengah ke atas yang sebelumnya menggunakan elpiji bersubsidi 3 kilogram sudah mulai beralih ke elpiji nonsubsidi ukuran 5,5 kilogram. Harganya mencapai Rp62-66 ribu per tabung.

Ditanya terkait jumlah elpiji 5,5 kilogram yang diedarkan di Karawang serta persentase peralihan pengguna elpiji 3 kilogram ke 5,5 kilogram, Hanafi belum mengetahui secara pasti.

"Masih harus dihitung secara rinci terlebih dahulu untuk mengetahui persentase pengguna elpij 3 kilogram yang beralih ke elpiji 5,5 kilogram. Kalau jumlah elpiji 5,5 kilogram yang diedarkan di Karawang, kami harus koordinasi terlebih dahulu ke pihak Pertamina," kata dia.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016