Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi melemah, menembus level psikologis Rp15.000 per dolar AS jelang pengumuman hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed).
Rupiah pagi ini melemah 24 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp15.008 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.984 per dolar AS.
"Pasar masih menunggu pengumuman hasil rapat The Fed. Ekspektasi pasar The Fed masih akan menaikkan nilai suku bunga di kisaran 50 - 100 basis poin," kata Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Revandra menyampaikan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed tersebut memberikan sentimen positif bagi dolar AS yang diindikasikan dengan indeks dolar yang kembali naik ke level 110.
"Penguatan dolar AS ini memberikan tekanan bagi mata uang lain yang dipasangkan dengan dolar, termasuk rupiah," ujar Revandra.
Baca juga: Rupiah Rabu pagi ditransaksikan melemah 28 poin
Baca juga: Rupiah melemah 28 poin setelah pernyataan "hawkish" pejabat The Fed
Pelaku pasar bersiap untuk kenaikan suku bunga agresif lainnya dari The Fed dalam sepekan yang penuh dengan pertemuan bank-bank sentral.
The Fed memulai pertemuan dua hari pada Selasa (21/9), dengan pedagang berjangka menilai peluang 83 persen untuk kenaikan suku bunga 75 basis poin dan probabilitas 17 persen untuk pengetatan 100 basis poin.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, berada di jalur untuk kenaikan mingguan kelima dalam enam pekan dan terakhir naik 0,5 persen pada 110,10, tepat di bawah tertinggi lebih dari 20 tahun di 110,79 yang disentuh awal bulan ini.
Sepanjang tahun ini dolar telah melonjak sekitar 15 persen, dengan kecepatan persentase kenaikan tahunan terbesar dalam 41 tahun. Revandra memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran level Rp14.950 per dolar AS hingga Rp15.050 per dolar AS.
Pada Selasa (20/9) rupiah ditutup melemah 6 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.984 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.978 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Rupiah pagi ini melemah 24 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp15.008 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.984 per dolar AS.
"Pasar masih menunggu pengumuman hasil rapat The Fed. Ekspektasi pasar The Fed masih akan menaikkan nilai suku bunga di kisaran 50 - 100 basis poin," kata Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Revandra menyampaikan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed tersebut memberikan sentimen positif bagi dolar AS yang diindikasikan dengan indeks dolar yang kembali naik ke level 110.
"Penguatan dolar AS ini memberikan tekanan bagi mata uang lain yang dipasangkan dengan dolar, termasuk rupiah," ujar Revandra.
Baca juga: Rupiah Rabu pagi ditransaksikan melemah 28 poin
Baca juga: Rupiah melemah 28 poin setelah pernyataan "hawkish" pejabat The Fed
Pelaku pasar bersiap untuk kenaikan suku bunga agresif lainnya dari The Fed dalam sepekan yang penuh dengan pertemuan bank-bank sentral.
The Fed memulai pertemuan dua hari pada Selasa (21/9), dengan pedagang berjangka menilai peluang 83 persen untuk kenaikan suku bunga 75 basis poin dan probabilitas 17 persen untuk pengetatan 100 basis poin.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, berada di jalur untuk kenaikan mingguan kelima dalam enam pekan dan terakhir naik 0,5 persen pada 110,10, tepat di bawah tertinggi lebih dari 20 tahun di 110,79 yang disentuh awal bulan ini.
Sepanjang tahun ini dolar telah melonjak sekitar 15 persen, dengan kecepatan persentase kenaikan tahunan terbesar dalam 41 tahun. Revandra memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran level Rp14.950 per dolar AS hingga Rp15.050 per dolar AS.
Pada Selasa (20/9) rupiah ditutup melemah 6 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.984 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.978 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022