Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat melakukan optimalisasi program ketahanan pangan sebagai salah satu langkah untuk pengendalian inflasi di daerahnya.

"Persoalan inflasi harus disikapi secara serius. Program ketahanan pangan jadi proyek kami ke depan untuk mengatasi inflasi," kata Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, di Karawang, Jumat.

Ia menyampaikan, pihaknya sebelumnya telah mendapat arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Kapolri, dan menteri terkait perihal pengendalian inflasi pascakenaikan harga BBM bersubsidi.

Menurut dia, Pemkab Karawang bersama stakeholder terkait bakal memanfaatkan lahan tidur. Jadi lahan tidur itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.

Masyarakat juga diminta turut berbudidaya, baik pangan, ternak, hingga perikanan. Misalnya ternak lele dengan metode tumpangsari.

Untuk merealisasikan hal tersebut pihaknya tengah berkoordinasi dengan Perhutani, karena kebanyakan lahan tidur di Karawang dikelola oleh Perhutani.

"Dengan melakukan budidaya, mudah-mudahan sedikit bisa membantu menekan inflasi dan juga tetap bisa kita jamin kesejahteraannya. Minimal kita bisa memiliki harapan hidup sehari-hari," kata dia.

Menurut dia, ketahanan pangan menjadi program kerja Pemkab Karawang pada 2023. Di antaranya mengajak masyarakat berbudidaya. Contohnya diajak menanam cabai di lingkungan rumah, maupun lahan tidur yang dimanfaatkan bersama.

Hal itu disampaikan karena beberapa waktu belakangan cabai menjadi pemicu inflasi tertinggi di Jawa Barat.

"Kita akan memberikan bibit cabai, kangkung, bawang, nanti harus seperti itu," ucap dia.

Baca juga: Pemkab Karawang berupaya kendalikan inflasi pasca pasca-kenaikan harga BBM
Baca juga: Dinsos Karawang hanya punya satu program daerah untuk entaskan kemiskinan

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Riza Harahap


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022