Komunitas Himpunan Lahir Besar Wamena (Hi-Labewa) di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, meyakini perekonomian di pulau paling timur Indonesia itu akan maju setelah pemekaran wilayah dengan hadirnya provinsi baru yakni Papua Pegunungan.

Ketua Hi-Labewa Semuel Pigai saat di Wamena, Jumat, mengatakan peluang itu perlu ditangkap oleh masyarakat, misalnya dengan membuka usaha-usaha yang dapat menghasilkan pendapatan yang nantinya bisa menyejahterakan keluarga.

"Mari kita sesama anak negeri melihat hal ini secara bijak dan tidak merugikan sesama. Misalnya, bagaimana mendapatkan keuntungan dari sisi ekonomi setelah adanya provinsi," katanya.

Baca juga: IKBP: Pemekaran daerah otonomi baru jadi kunci atasi persoalan di Papua
Baca juga: Seberapa Penting Pemekaran Wilayah Di Tanah Papua
Baca juga: Seberapa Urgensi Revisi UU Otsus Papua ?

Ia mengatakan dengan terbentuknya provinsi baru dan ibu kotanya di Jayawijaya maka jumlah uang yang beredar dalam sebulan bisa mencapai miliar lebih.

Dana itu terhitung dari pengeluaran ratusan ASN provinsi untuk kebutuhan pribadi seperti penginapan, makan minum, dan transportasi.

"Untuk menjawab poin-poin seperti penginapan, makan minum, transportasi, apakah kami sebagai pemilik negeri sudah punya warung atau rumah makan, penginapan, toko, kios, ruko, atau kendaraan untuk mengojek pegawai. Tantangan ini yang perlu kita sambut," katanya.

Dalam rangka mendukung terbentuknya provinsi ini, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya sudah menyediakan satu bangunan baru untuk dijadikan Kantor Gubernur.

Delapan kabupaten yang masuk provinsi ini adalah Kabupaten Jayawijaya, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Tolikara, Mamberamo Tengah, Yalimo, Lanny Jaya, dan Nduga.

Pewarta: Marius Frisson Yewun

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022