Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat terus menggencarkan kegiatan konseling hingga tes kepada warga berisiko tinggi mengidap "Human Immunodeficiency Virus (HIV)" guna menekan angka kasus sekaligus upaya pencegahan penyakit tersebut.
"Upaya-upaya ini agar laju paparan HIV khususnya di Kota Bekasi bisa kita tahan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati di Bekasi, Jumat.
Dia menjelaskan upaya pencegahan tersebut difokuskan kepada populasi kunci antara lain ibu hamil, pasien tuberkolosis, serta warga binaan pemasyarakatan sebagai sasaran utama kegiatan.
"Metode yang kami terapkan yakni fast track 95 persen-95 persen-95 persen," katanya.
Pihaknya juga melaksanakan tes HIV yang menyasar pada tempat-tempat hiburan malam, spa, serta salon. Tak hanya itu, upaya tes HIV juga dilakukan ketika kegiatan car free day (CFD) atau pada hari libur.
Selain itu juga ada program triple eliminasi yang dilakukan Pemkot Bekasi sebagai upaya pencegahan. "Misalnya, program ini menyasar ibu hamil yang diwajibkan menjalani tes HIV, Sifilis, dan Hepatitis B pada trisemester pertama," katanya.
Dia juga menyampaikan kepada masyarakat yang ingin menerima layanan konseling dan tes HIV di Kota Bekasi untuk mendatangi fasilitas kesehatan di rumah sakit dan puskesmas terdekat dari kediaman warga.
"Ada 45 rumah sakit dan 48 puskesmas di Kota Bekasi yang menerima layanan konseling dan testing HIV," katanya.
Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencatat sepanjang Januari-Agustus 2022 ada 554 penderita baru yang mengidap HIV/AIDS meski tidak dijelaskan secara rinci kelompok usai mayoritas penderita serta kelompok kategori masyarakat.
Baca juga: Tes HIV rutin dilakukan Dinkes Jawa Barat pada kelompok rentan
Baca juga: Kasus HIV/AIDS Kabupaten Bogor capai 2.616 orang
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Upaya-upaya ini agar laju paparan HIV khususnya di Kota Bekasi bisa kita tahan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati di Bekasi, Jumat.
Dia menjelaskan upaya pencegahan tersebut difokuskan kepada populasi kunci antara lain ibu hamil, pasien tuberkolosis, serta warga binaan pemasyarakatan sebagai sasaran utama kegiatan.
"Metode yang kami terapkan yakni fast track 95 persen-95 persen-95 persen," katanya.
Pihaknya juga melaksanakan tes HIV yang menyasar pada tempat-tempat hiburan malam, spa, serta salon. Tak hanya itu, upaya tes HIV juga dilakukan ketika kegiatan car free day (CFD) atau pada hari libur.
Selain itu juga ada program triple eliminasi yang dilakukan Pemkot Bekasi sebagai upaya pencegahan. "Misalnya, program ini menyasar ibu hamil yang diwajibkan menjalani tes HIV, Sifilis, dan Hepatitis B pada trisemester pertama," katanya.
Dia juga menyampaikan kepada masyarakat yang ingin menerima layanan konseling dan tes HIV di Kota Bekasi untuk mendatangi fasilitas kesehatan di rumah sakit dan puskesmas terdekat dari kediaman warga.
"Ada 45 rumah sakit dan 48 puskesmas di Kota Bekasi yang menerima layanan konseling dan testing HIV," katanya.
Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencatat sepanjang Januari-Agustus 2022 ada 554 penderita baru yang mengidap HIV/AIDS meski tidak dijelaskan secara rinci kelompok usai mayoritas penderita serta kelompok kategori masyarakat.
Baca juga: Tes HIV rutin dilakukan Dinkes Jawa Barat pada kelompok rentan
Baca juga: Kasus HIV/AIDS Kabupaten Bogor capai 2.616 orang
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022