Bogor (Antara Megapolitan) - Sejumlah perempuan di Kota Bogor, Jawa Barat, yang tergabung dalam organisasi Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK), memperingati Hari Kartini dengan mengajak masyarakat memerangi korupsi.

Ajakan ini dilakukan dengan aksi simpati mengedukasi masyarakat lewat pembagian stiker, pin dan buku saku yang berisi informasi tentang bahaya korupsi. Kegiatan ini dilakukan dengan cara berkeliling ke sejumlah tempat mulai dari Stasiun Bogor, Kantor Samsat, Kantor Imigrasi, Disdukcapil, RSUD, RS PMI dan sejumlah sekolah, Kamis.

"Harapan kami di Hari Kartini ini dapat menumbuhkan dan meningkatkan semangat anti korupsi bagi warga Kota Bogor," kata Ketua SPAK Kota Bogor, Hania Rahma.

Menurutnya, kampanye anti korupsi oleh SPAK dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Sekitar 1.000 agen SPAK di 23 provinsi melakukan kegiatan serupa membagikan pin, stiker dan buku saku anti korupsi kepada masyarakat.

"Momen Hari Kartini bersamaan dengan hari berdirinya SPAK yakni pada tanggal 21 April. Jadi selain memperingati Kartini, sekaligus merayakan hari jadi kedua SPAK," katanya.

Ia mengatakan, kegiatan kampanye anti korupsi hari ini mendapat dukungan penuh oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dan juga didukung Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ).

"Kegiatan ini juga rutin kita lakukan di setiap sekolah setiap Senin dan Rabu. Tujuannya agar perang melawan korupsi dimulai sejak dini," katanya.

Hania menambahkan, perempuan memiliki peran penting dalam upaya pemberantasan korupsi. Sebagai ibu ia hendaknya dapat menanamkan nilai-nilai kejujuran kepada anaknya sehingga tidak terbiasa dengan korupsi sekecil apapun. Begitu pula sebagai istri dapat menjaga suaminya untuk tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mengambil bukan haknya.

Saat ini, lanjut dia keterlibatan perempuan di Kota Bogor dalam Komunitas Perempuan Bogor Anti Koruspi sudah semakin banyak, tercatat 30 orang anggotanya telah mengikuti pelatihan SPAK, termasuk didalamnya ibu wali kota Yane Ardian Bima Arya.

"Saat ini di Indonesia sudah ada 1.000 agen SPAK, termasuk Kota Bogor agennya berjumlah 30 orang," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016