Sukabumi (Antara Megapolitan) - Kementerian Pertanian RI menyiapkan lahan seluas 100 ribu hektare untuk mengembangkan tanaman hortikultura khususnya jenis buah-buahan untuk mendongkrak ekspor.
"Lahan tersebut kami siapkan untuk ditanami mangga, pisang, durian, manggis dan tanaman holtikultura di Indonesia," kata Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman di sela panen pisang di PT Perkebunan Nusantara VIII Parakansalak, Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, peluang usaha ditanaman holtikultura ini cukup besar karena permintaan ekspor saat ini tinggi.
Bahkan pada 2015, ekspor buah-buahan dari Indonesia meningkat hingga 30 persen.
Dengan semakin meningkatnya produksi dan kualitas produk buah ini, maka bisa menekan serbuan impor buah segar dari luar negeri, seperti pada 2015 lalu impor buah turun 13 persen.
Pihaknya juga menargetkan pada 2016 ini ekspor meningkat dan impor buah menurun sehingga buah lokal bisa berdaulat di negeri sendiri.
Namun kebutuhan untuk pasar lokal pun harus terjamin atau tersedia.
"Adapun jenis buah yang menjadi unggulan ekspor adalah mangga, pisang, manggis, durian dan lain-lain. Bahkan, untuk jeruk saat ini pasar ekspornya sudah semakin luas dan permintaan dari luar negeri meningkat," tambahnya.
Di sisi lain, Menteri Amran mengatakan dengan meningkatnya produksi buah, keuntungan petani juga bertambah.
Bahkan dari hasil kalkulasi, petani setiap bulannya bisa mendapatkan penghasilan minimal Rp15 juta dari mengelola lahan seluas satu hektare.
Untuk saat ini lahan pengembangan tanaman hortikultura ini masih menggunakan lahan milik PTPN, namun ke depannya pihaknya juga akan memanfaatkan tanaman milik masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan produksi buah.
Selain itu, petani buah yang berada di sekitar PTPN juga diberikan pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produknya sehingga bisa bersaing dengan produk-produk dari luar negeri.
"Kami optimis, jika tanaman ini produksinya digenjot maka buah kita ini akan berkuasa di negeri sendiri dan permintaan ekspor pun akan terus bertambah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Lahan tersebut kami siapkan untuk ditanami mangga, pisang, durian, manggis dan tanaman holtikultura di Indonesia," kata Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman di sela panen pisang di PT Perkebunan Nusantara VIII Parakansalak, Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, peluang usaha ditanaman holtikultura ini cukup besar karena permintaan ekspor saat ini tinggi.
Bahkan pada 2015, ekspor buah-buahan dari Indonesia meningkat hingga 30 persen.
Dengan semakin meningkatnya produksi dan kualitas produk buah ini, maka bisa menekan serbuan impor buah segar dari luar negeri, seperti pada 2015 lalu impor buah turun 13 persen.
Pihaknya juga menargetkan pada 2016 ini ekspor meningkat dan impor buah menurun sehingga buah lokal bisa berdaulat di negeri sendiri.
Namun kebutuhan untuk pasar lokal pun harus terjamin atau tersedia.
"Adapun jenis buah yang menjadi unggulan ekspor adalah mangga, pisang, manggis, durian dan lain-lain. Bahkan, untuk jeruk saat ini pasar ekspornya sudah semakin luas dan permintaan dari luar negeri meningkat," tambahnya.
Di sisi lain, Menteri Amran mengatakan dengan meningkatnya produksi buah, keuntungan petani juga bertambah.
Bahkan dari hasil kalkulasi, petani setiap bulannya bisa mendapatkan penghasilan minimal Rp15 juta dari mengelola lahan seluas satu hektare.
Untuk saat ini lahan pengembangan tanaman hortikultura ini masih menggunakan lahan milik PTPN, namun ke depannya pihaknya juga akan memanfaatkan tanaman milik masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan produksi buah.
Selain itu, petani buah yang berada di sekitar PTPN juga diberikan pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produknya sehingga bisa bersaing dengan produk-produk dari luar negeri.
"Kami optimis, jika tanaman ini produksinya digenjot maka buah kita ini akan berkuasa di negeri sendiri dan permintaan ekspor pun akan terus bertambah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016