Depok (Antara Megapolitan) - Para penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) atau awardee LPDP untuk Persiapan Keberangkatan (PK)-64, bertekad untuk menerangi Indonesia dengan membangun daerahnya masing-masing seusai menempuh studi di luar negeri.

"Kami bertekad, sekembali dari studi akan kembali ke tanah air, khususnya ke daerah masing-masing untuk menjadi penerang dan membangun daerah bagi kesejahteraan setiap masyarakat di daerah kami. Itu dasar semangat Kirana Khatulistiwa," kata Ketua Pra PK-64 LPDP, Upi Isabella Rea di Wisma Hijau Depok, Selasa.

Awardee LPDP beranggotakan sebanyak 125 awardee, PK-64 LPDP mengangkat tema Kirana Khatulistiwa sebagai semboyan untuk menerangi Indonesia. Pelaksanaan PK-64 LPDP akan dilaksanakan pada Senin-Sabtu (18-23 April 2016), bertempat di Wisma Hijau, Depok, Jawa Barat.

Upi menuturkan, PK-64 LPDP terdiri dari 125 awardee yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia. Terdiri dari awardee yang akan menempuh studi S2 atau magister sebanyak 87 orang untuk studi di luar negeri dan 4 orang S2 dalam negeri.

Sedangkan awardee yang akan menempuh S3 sebanyak 24 orang di luar negeri dan 5 orang S3 dalam negeri. Serta 5 orang yang akan menempuh studi spesialis di dalam negeri. Seluruh awardee terdiri dari 57 laki-laki dan 68 perempuan.

Alumni LPDP hingga Januari 2016 tercatat sebanyak 538 orang, 104 orang telah menyelesaikan studi pada tahun 2014, dan sebanyak 434 orang berhasil merampungkan studi pada tahun 2015. Alumni tersebut tersebar dari universitas baik dalam maupun luar negeri.

Mulai periode tahun 2016, LPDP membuka kursi bagi 5.000 penerima beasiswa. Beasiswa diberikan untuk studi di dalam maupun luar negeri. Untuk itu, Kementerian Keuangan mengalokasikan dana Abadi sebesar Rp5 triliun.

Dana tersebut dikelola Badan Layanan Umum (BLU) LPDP. Sejak berdiri tahun 2012, dana abadi LPDP sudah mencapai Rp15,6 triliun. Dan kini dana abadi tersebut terus meningkat menjadi Rp20,6 triliun.

Sementara itu Direktur Utama LPDP Eko Prasetyo mengatakan syarat penerima beasiswa pada tahun 2016 untuk beasiswa keluar negeri bakal lebih ketat. Kemampuan mereka harus di atas rata-rata. Kita juga hanya support untuk yang benar-benar punya karakter, bahasa yang baik, dan personal plane untuk bangsa.

Menurut Eko, penambahan syarat tersebut mencakup pembuatan esai yang mengharuskan dalam bahasa Inggris. Jika biasanya peserta yang mengajukan bisa menulis essai dalam bahasa Indonesia, kali ini mereka harus menggunakan bahasa Inggris. Standar nilai penerimaan (passing grade) pun juga dinaikkan, khususnya saat penilaian seleksi wawancara. ***4***

Ridwan Chaidir



(T.F006/B/R010/R010) 19-04-2016 20:42:05

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016