Bekasi (Antara Megapolitan) - Kepolisian Sektor Jatiasih Kota Bekasi, Jawa Barat, menanti keterangan saksi kunci perihal kasus pembunuhan guru SMKN 33 Kepala Gading Jakarta Nurdin (52), Rabu (13/4).
"Saksi kuncinya adalah pembantu korban bernama Atun (40) yang menyaksikan langsung kejadian pembunuhan itu. Namun, sampai pagi tadi kondisi korban masih kritis," kata Kapolsek Jatiasih Kompol Aslan di Bekasi, Jumat.
Menurut dia, Atun saat ini tengah menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, akibat luka pendarahan di bagian kepala.
Ia mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih kesulitan menggali keterangan dari saksi kunci tersebut karena yang bersangkutan masih menjalani operasi oleh tim medis RS Polri.
"Kondisinya sekarang masih kritis, kami belum bisa gali keterangan," katanya.
Meski demikian, pihaknya tetap melanjutkan pencarian terhadap pelaku pembunuhan Nurdin ke sejumlah kawasan di Jawa Tengah.
"Kami masih mengejar pelakunya," katanya.
Menurut dia, pengejaran saat dilakukan kepada sopir pribadi korban bernama Herman karena yang bersangkutan ada di lokasi saat kejadian pembunuhan berlangsung.
"Yang bersangkutan posisinya selalu berpindah-pindah. Kami masih kejar," ujarnya.
Kasus pembunuhan itu berlangsung di rumah korban, Kompleks Pemda, Jalan Arjuna 1B, Nomor 32, Kelurahan Jatiasih, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.
Korban ditemukan tewas di dalam mobil dengan luka cekikan di leher.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Saksi kuncinya adalah pembantu korban bernama Atun (40) yang menyaksikan langsung kejadian pembunuhan itu. Namun, sampai pagi tadi kondisi korban masih kritis," kata Kapolsek Jatiasih Kompol Aslan di Bekasi, Jumat.
Menurut dia, Atun saat ini tengah menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, akibat luka pendarahan di bagian kepala.
Ia mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih kesulitan menggali keterangan dari saksi kunci tersebut karena yang bersangkutan masih menjalani operasi oleh tim medis RS Polri.
"Kondisinya sekarang masih kritis, kami belum bisa gali keterangan," katanya.
Meski demikian, pihaknya tetap melanjutkan pencarian terhadap pelaku pembunuhan Nurdin ke sejumlah kawasan di Jawa Tengah.
"Kami masih mengejar pelakunya," katanya.
Menurut dia, pengejaran saat dilakukan kepada sopir pribadi korban bernama Herman karena yang bersangkutan ada di lokasi saat kejadian pembunuhan berlangsung.
"Yang bersangkutan posisinya selalu berpindah-pindah. Kami masih kejar," ujarnya.
Kasus pembunuhan itu berlangsung di rumah korban, Kompleks Pemda, Jalan Arjuna 1B, Nomor 32, Kelurahan Jatiasih, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.
Korban ditemukan tewas di dalam mobil dengan luka cekikan di leher.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016