Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyiapkan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) yang sebelumnya dialokasikan untuk penanggulangan COVID-19, kini dialihkan untuk mengatasi kenaikan harga kebutuhan pokok.

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan telah melakukan pembahasan dengan pemerintah pusat untuk menyiasati imbas kenaikan harga sejumlah barang-barang kebutuhan pokok.

"Kami sudah briefing tim penanggulangan inflasi, karena memang kenaikan harga telur, daging, dan lain akibat inflasi yang cukup tinggi," katanya di Cikarang, Senin.

Pemerintah Kabupaten Bekasi juga telah diizinkan Kementerian Dalam Negeri untuk menggelontorkan dana BTT sebagai upaya mencegah inflasi di daerah itu.

"Bagi kami yang terpenting itu sudah diberi kewenangan Mendagri terkait pengalokasian anggaran BTT untuk mengatasi kenaikan harga bahan pokok," ucapnya.

Skema penggunaan dana BTT dengan pembelanjaan untuk bantuan langsung kepada masyarakat serta membuat berbagai program yang langsung menyentuh warga.

"Misalkan membantu distribusi ataupun subsidi terhadap masyarakat yang kurang mampu atas kenaikan bahan-bahan pokok ini. Sedang kami kaji apa saja yang perlu didistribusikan sehingga masyarakat dapat menjangkau harga-harga kebutuhan pokok," ucapnya.

Pihaknya juga berencana menggelar kembali operasi pasar murah di sejumlah wilayah menggunakan alokasi dana BTT sehingga masyarakat bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

"Operasi pasar murah juga jadi opsi lain. Atau kami membeli kebutuhan pokok dari kabupaten atau kota lain yang masih banyak stok sedangkan di sini mulai langka," kata dia.

Baca juga: Kejari Bekasi Dalami Kasus Penyelewengan Dana BPBD
Baca juga: Wali Kota Bekasi minta kenaikan BBM dikaji

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Riza Harahap


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022