Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar mengatakan BNPT akan terus berkomitmen dalam mencegah dan melindungi bangsa dari ancaman radikalisme dan terorisme. 

Upaya pencegahan tersebut dilakukan dengan melakukan transformasi semangat kebangsaan, revitalisasi nilai Pancasila, moderasi beragama, penguatan nilai adat dan budaya, serta penanggulangan terorisme berbasis pembangunan kesejahteraan. 

"Lima upaya transformasi ini adalah penguatan dalam mempersempit ruang gerak radikalisme dan terorisme yang anti konstitusi, NKRI, bersifat transnasional, intoleran radikal,menyalahgunakan narasi agama, anti terhadap kemanusiaan dan menghalalkan kekerasan," kata Boy Rafli melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Boy Rafli mengatakan hal tersebut saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III, di Gedung MPR/DPR-RI, Senayan, Jakarta.

Melalui upaya pencegahan terorisme yang dilaksanakan secara efektif dan akuntabel, BNPT mendapatkan dukungan dari Komisi III DPR RI, anggota Fraksi PKB, Heru Widodo, S.Psi. Dirinya menyampaikan keberhasilan program pencegahan dapat dilihat dari minimnya aksi teror yang terjadi. 

“Selama ini tidak terjadi aksi terorisme secara nyata mungkin karena memang keberhasilan program pencegahan” kata Heru.

Sementara itu, Ichsan Soelistio dari Fraksi PDI-P memberikan apresiasi terhadap opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan BNPT di tahun 2021. Hal ini menandakan jika pengelolaan anggaran BNPT dalam mencegah radikalisme dan terorisme digunakan dengan cukup efektif.

Pewarta: Muhammad Zulfikar

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022