Holding BUMN Pangan atau ID Food akan membangun atau mengaktifkan kembali pabrik gula yang ada di Kabupaten Subang, Jawa Barat, sebagai upaya meningkatkan pendapatan petani tebu di daerah tersebut.
“Pembangunan atau pengaktifan kembali pabrik gula Subang memang sudah direncanakan. Sekarang ini sedang tahap persiapan,“ kata Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan, di Subang, Senin.
Ia menyampaikan, saat ini pemerintah tengah menggencarkan swasembada gula. Hal tersebut menjadi momentum untuk kebangkitan pabrik gula Subang.
“Sekarang ini masih tahap persiapan. Mudah-mudahan sekitar dua tahun ke depan pabrik gula Subang bisa beroperasi,“ katanya.
Namun untuk pengembangan produksi, saat ini pihaknya membutuhkan lahan sekitar 5 ribu - 6 ribu hektare untuk pabrik gula Subang. Sedangkan pabrik yang ada sebelumnya luasnya hanya 3 ribu - 3,5 ribu hektare.
“Jadi memang kami membutuhkan lahan untuk pembangunan pabrik gula Subang. Tapi tenang saja, pabrik gula Subang akan dibangun kembali, agar petani bisa mendapatkan pendapatan lebih, tanpa harus mengirim tebu ke pabrik gula di Majalengka,“ katanya.
Sementara itu, saat panen rata tebu di Subang, sejumlah petani tebu menginginkan agar pabrik gula Subang diaktifkan kembali setelah bertahun-tahun tak aktif.
Hal itu disampaikan untuk memangkas ongkos produksi, karena mereka harus mengeluarkan biaya transportasi yang cukup banyak jika harus membawa hasil panen tebu-nya ke pabrik gula Majalengka.
“Kami meminta pabrik gula di Subang diaktifkan lagi karena biaya kirim tebu untuk digiling di (pabrik gula) Majalengka itu membebani kami,” kata salah seorang petani tebu di Kecamatan Purwadadi, Kasbarin. (KR-MAK).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
“Pembangunan atau pengaktifan kembali pabrik gula Subang memang sudah direncanakan. Sekarang ini sedang tahap persiapan,“ kata Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan, di Subang, Senin.
Ia menyampaikan, saat ini pemerintah tengah menggencarkan swasembada gula. Hal tersebut menjadi momentum untuk kebangkitan pabrik gula Subang.
“Sekarang ini masih tahap persiapan. Mudah-mudahan sekitar dua tahun ke depan pabrik gula Subang bisa beroperasi,“ katanya.
Namun untuk pengembangan produksi, saat ini pihaknya membutuhkan lahan sekitar 5 ribu - 6 ribu hektare untuk pabrik gula Subang. Sedangkan pabrik yang ada sebelumnya luasnya hanya 3 ribu - 3,5 ribu hektare.
“Jadi memang kami membutuhkan lahan untuk pembangunan pabrik gula Subang. Tapi tenang saja, pabrik gula Subang akan dibangun kembali, agar petani bisa mendapatkan pendapatan lebih, tanpa harus mengirim tebu ke pabrik gula di Majalengka,“ katanya.
Sementara itu, saat panen rata tebu di Subang, sejumlah petani tebu menginginkan agar pabrik gula Subang diaktifkan kembali setelah bertahun-tahun tak aktif.
Hal itu disampaikan untuk memangkas ongkos produksi, karena mereka harus mengeluarkan biaya transportasi yang cukup banyak jika harus membawa hasil panen tebu-nya ke pabrik gula Majalengka.
“Kami meminta pabrik gula di Subang diaktifkan lagi karena biaya kirim tebu untuk digiling di (pabrik gula) Majalengka itu membebani kami,” kata salah seorang petani tebu di Kecamatan Purwadadi, Kasbarin. (KR-MAK).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022