Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan pemerintah mendorong pengembangan koperasi pangan yang bertujuan untuk menciptakan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan salah satu strateginya adalah fokus terhadap sektor riil, seperti sektor pangan maupun melibatkan perempuan dan generasi muda untuk berkoperasi.

"Sektor pangan menjadi salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga pemanfaatan teknologi digital untuk kemandirian pangan Indonesia adalah sebuah keniscayaan," ujarnya dalam sebuah diskusi bertajuk Digital Cooperative Transformation yang dipantau di Jakarta, Senin.

Berdasarkan data BPS tahun 2018, dari total 33,4 juta petani Indonesia sebanyak 85,10 persennya adalah berusia 35 tahun ke atas, sedangkan yang dapat dikelompokkan sebagai generasi milenial hanya sebesar 14,89 persen.

Melihat ketimpangan tersebut, Teten yakin melalui pemanfaatan teknologi digital yang baik akan mampu meningkatkan partisipasi kalangan muda untuk masuk dan mengelola sektor pangan.

Menurutnya, pemanfaatan teknologi digital pada koperasi pangan membuat fungsi koperasi sebagai konsolidator lahan dan petani akan semakin presisi. Akses terhadap sumber pembiayaan juga akan mudah karena tingkat produktivitas dan kren yang dapat diukur.

"Pada kondisi ini koperasi dapat berperan sebagai avalis karena tingkat repayment capacity dari masing-masing petani atau nelayan dapat dihitung," kata Teten.

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022