Abuja (Antara/Thomson Reuters Foundation/Antara Megapolitan) - Para pejabat Nigeria memberikan izin pada Selasa bagi penyelenggaraan acara untuk mengenang penculikan 271 anak perempuan di sebuah sekolah di bagian timur laut Nigeria dua tahun lalu dengan para orangtua berharap dunia teringat anak-anak mereka yang masih hilang.

Acara doa bersama yang diikuti para orangtua yang beragama Islam dan Kristen akan menandai dua tahun  penculikan anak-anak perempuan itu oleh anggota-anggota kelompok militan Boko Haram dari sekolah anak-anak itu di Chaibok yang mendorong kecaman internasional dan kampanye viral #bringbackourgirls.

Acara itu akan diselenggarakan pada 14 April -- tepat dua tahun sejak para anggota Boko Haram menyerbu sekolah menengah di Chibok di waktu tengah malam dan menculik 276 anak perempuan. Sebanyak 57 anak berusaha meloloskan diri tetapi 219 orang masih hilang.

Lawan Zanna, sekretaris sebuah organisasi orangtua murid-murid yang diculik dari Chibok, mengatakan pemerintah telah setuju memberi akses bagi orangtua ke sekolah itu yang dijaga ketat dan semua orangtua yang anak-anaknya hilang diperkiarakan akan hadir.

Para orangtua mengharapkan acara itu akan memperoleh perhatian lagi bagi anak-anak perempuan itu yang telah tak terlihat sejak malam penculikan mereka kendati seruan-seruan untuk menemukan mereka datang dari berbagai selebritas dan politisi termasuk Ibu Negara Amerika Serikat Michele Obama.

"Kami juga telah mengundang semua pejabat pemerintah dari Chibok ... dan mereka juga berjanji akan mengizinkan siapa saja dari media untuk ikut kami," kata Zanna, yang puterinya (18) termasuk di antara mereka yang hilang, kepada Thomson Reuters Foundation.

Boko Haram telah menculik ribuan anak-anak laki dan anak-anak perempuan di bagian timur laut Nigeria selama tujuh tahun terakhir, untuk dijadikan juru masak, budak seks, petempur dan bahkan pengebom bunuh diri guna menyerang desa-desa mereka, menurut Amnesty International.

Tetapi penculikan Chibok masih menjadi peristiwa yang paling banyak menarik perhatian.

Pada acara untuk memperingati tahun pertama penculikan, para orangtua mengadakan acara di sekolah itu tetapi kemudian sebuah pos pemeriksaan militer yang kemudian didirikan di luar sekolah itu dan kawasan tersebut jadi pembatas.

Para pengunjung diminta meminta izin resmi dari pemerintah atau pihak militer guna memperoleh akses ke sekolah tersebut dan juga ke kota Chibok.

Para orangtua memperoleh izin untuk menggunakan sekolah itu untuk acara tahun ini pada Selasa setelah tiga wakil persatuan orangtua bertemu dengan para pejabat pemerintah.

Penerjemah: M. Anthoni.

    

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016