Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat optimistis bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) mencapai 20.000 unit pada tahun 2022 lebih cepat dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 5 tahunan hingga 2024.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor Juniarti Estiningsih kepada ANTARA di Kota Bogor, Jumat, mengatakan capaian lebih cepat target bantuan RTLH itu realistis karena hingga 2021 telah ada 17.000 hingga 18.000 rumah yang terbantu dan kuota bantuan 4.286 rumah.

"Kalau tercapai semua realisasi bantuan atas pencairan dana bantuan RTLH 4.000-an tahun ini, malah target sudah terlewati," ujar Estiningsih.

Baca juga: Pastikan RTLH terpenuhi, memulai pemerataan pembangunan

Menurutnya, alokasi APBD lebih kurang sebesar Rp45 miliar dengan target 4.286 RTLH yang dibantu tahun 2022 ini dan alokasi anggaran-anggaran sebelumnya secara konsisten telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bogor.

Bahkan, anggaran untuk masalah kesejahteraan masyarakat, kata Estiningsih, Pemerintah Kota Bogor bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) selalu memprioritaskan sehingga angka capaian menjadi lebih cepat.

Menurut data dari situs Sistem Administrasi Hibah Bansos Terpadu (Sahabat) Kota Bogor, proposal pengajuan bantuan RTLH telah mencapai 6.529 dan pencairan yang telah terlaksana untuk sebanyak 4.287 rumah serta beberapa pengajuan berstatus ditolak.

Baca juga: Pemkab Bogor siapkan anggaran Rp18 miliar untuk RTLH tahun 2022

Rata-rata rencana penggunaan dana bantuan untuk perbaikan dinding, atap dan plafon rumah. Nilai permohonan dan pencairan berkisar Rp10 juta hingga Rp15 juta.

"Setiap tahun, anggaran tidak kurang dari Rp40 miliar hingga tahun ini. Sementara targetnya 20.000 rumah terbantu itu hingga 2024. Tentu kerja sama pemerintah kota dan DPRD ini patut kita syukuri," katanya.

Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat menginstruksikan semua dinas-dinas yang ada di daerahnya berkontribusi mengatasi kemiskinan yang meningkat 1,1 persen selama pandemi COVID-19.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menyampaikan pada konteks kemiskinan, Kota Bogor patut bersyukur tidak masuk kategori kemiskinan ekstrim, meskipun 17 kota dan kabupaten di Jawa Barat masuk kategori angka kemiskinan cukup tinggi.

Baca juga: Mengubah RTLH, menjadi rumah nyaman, aman dan sehat

Menurut Dedie, dalam evaluasi penanggulangan kemiskinan masih nampak indikasi kemiskinan karena jumlah RTLH yang diproyeksikan membutuhkan bantuan sebesar Rp44,4 miliar yang disisihkan dari APBD pada tahun 2022 untuk mengejar target 20.000 rumah terbantu.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022