Bogor (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto memantau pelaksanaan ujian nasional di dua sekolah yang terdampak sistem satu arah untuk memastikan kesiapan pelaksanaannya serta kelancaran siswa tiba ke sekolah tepat waktu.
"Pagi tadi ada dua sekolah yang jadi sasaran pemantauan, yakni SMA Budhi Mulia dan SMA Negeri 1," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bogor Fahrudin, Senin.
Ia mengatakan pemilihan dua lokasi sekolah tersebut karena berada di jalur yang terdampak sistem satu arah (SSA) sehingga perlu dipastikan apakah siswa atau sekolah terkendala dalam pelaksanaan UN. Selain itu, dua sekolah tersebut masing-masing melaksanakan UNBK dan UN reguler (berbasis kertas).
"Wali Kota ingin memastikan pelaksanaan UN lancar, dan siswa bisa datang tepat waktu, tidak terhambat oleh SSA," katanya.
Fahrudin mengatakn, sekolah pertama yang dipantau Wali Kota yakni SMA Budhi Mulia yang terletak di Jalan Kapten Muslihat. Wali Kota menanyakan jumlah kehadiran siswa serta jam ketibaannya.
"Alhamdulillah, tidak ada kendala, laporan Kepala Sekolah, siswa datang tepat waktu sebelum ujian nasional di mulai pukul 06.30 WIB," katanya.
Selanjutnya, Wali Kota meninjau pelaksanaan ujian di SMA Negeri 1 yang terletak di Jalan Juanda yang melaksanakan ujian berbasis komputer. Selain memastikan tidak ada siswa yang terlambat, juga untuk memastikan pelaksanaan UN berbasis komputer lancar.
"Di SMAN 1 juga tidak ada kendala siswa tiba awal waktu, dan pelaksanakan UN berbasis tes juga lancar, tidak ada kendala listrik maupun jaringan internet," katanya.
Fahrudin mengatakan, total jumlah peserta UN di Kota Bogor sebanyak 20.592 siswa yang terdiri atas, 6.656 peserta SMA, 1.073 peserta MA, 11.500 peserta SMK dan 1.363 peserta Paket C.
"Total jumlah sekolah yang ikut UN ada 154 sekolah, terdiri atas 123 sekolah penyelenggara, 27 sekolah yang bergabung atau menginduk, dan empat sekolah penyelenggara Paket C," katanya.
Dari 20.592 peserta UN tersebut, sebanyak 9.486 pelajar mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang berasal dari 28 sekolah. Mereka terdiri atas, 4.099 pelajar SMA, 3.999 pelajar SMK dan 388 pelajar MA.
"Total ada 28 sekolah yang menjalankan UNBK terdiri atas 15 SMA, 12 SMK dan satu MA," katanya.
Saat meninjau pelaksanaan UN, Bima Arya memberikan dukungan moril kepada para siswa untuk tetap tenang dalam menghadapi ujian, menjawab dengan santai tidak tergesa-gesa. Ia juga menyemangati siswa untuk berdoa sebelum mengerjakan soal.
"Jangan lupa berdoa dulu, baru kerjakan soal dengan maksimal. Serahkan hasilnya kepada Tuhan," kata dia.
Bima juga memastikan pelaksanaan UNBK di SMA Negeri 1 berjalan lancar. Dan mempertanyakan bagaimana mekanisme ujian berbasis komputer tersebut, dan jangan sampai ada soal yang terlewat oleh siswa.
Seorang pengawas menjelaskan, kalau ada soal yang terlewat, akan ada pemberitahuan yang terlihat dengan warna yang berbeda.
"Akan terlihat, karena ada warna yang berbebda kalau ada soal yang terlewat oleh siswa," kata salah seorang pengawas di SMA Negeri 1.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Pagi tadi ada dua sekolah yang jadi sasaran pemantauan, yakni SMA Budhi Mulia dan SMA Negeri 1," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bogor Fahrudin, Senin.
Ia mengatakan pemilihan dua lokasi sekolah tersebut karena berada di jalur yang terdampak sistem satu arah (SSA) sehingga perlu dipastikan apakah siswa atau sekolah terkendala dalam pelaksanaan UN. Selain itu, dua sekolah tersebut masing-masing melaksanakan UNBK dan UN reguler (berbasis kertas).
"Wali Kota ingin memastikan pelaksanaan UN lancar, dan siswa bisa datang tepat waktu, tidak terhambat oleh SSA," katanya.
Fahrudin mengatakn, sekolah pertama yang dipantau Wali Kota yakni SMA Budhi Mulia yang terletak di Jalan Kapten Muslihat. Wali Kota menanyakan jumlah kehadiran siswa serta jam ketibaannya.
"Alhamdulillah, tidak ada kendala, laporan Kepala Sekolah, siswa datang tepat waktu sebelum ujian nasional di mulai pukul 06.30 WIB," katanya.
Selanjutnya, Wali Kota meninjau pelaksanaan ujian di SMA Negeri 1 yang terletak di Jalan Juanda yang melaksanakan ujian berbasis komputer. Selain memastikan tidak ada siswa yang terlambat, juga untuk memastikan pelaksanaan UN berbasis komputer lancar.
"Di SMAN 1 juga tidak ada kendala siswa tiba awal waktu, dan pelaksanakan UN berbasis tes juga lancar, tidak ada kendala listrik maupun jaringan internet," katanya.
Fahrudin mengatakan, total jumlah peserta UN di Kota Bogor sebanyak 20.592 siswa yang terdiri atas, 6.656 peserta SMA, 1.073 peserta MA, 11.500 peserta SMK dan 1.363 peserta Paket C.
"Total jumlah sekolah yang ikut UN ada 154 sekolah, terdiri atas 123 sekolah penyelenggara, 27 sekolah yang bergabung atau menginduk, dan empat sekolah penyelenggara Paket C," katanya.
Dari 20.592 peserta UN tersebut, sebanyak 9.486 pelajar mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang berasal dari 28 sekolah. Mereka terdiri atas, 4.099 pelajar SMA, 3.999 pelajar SMK dan 388 pelajar MA.
"Total ada 28 sekolah yang menjalankan UNBK terdiri atas 15 SMA, 12 SMK dan satu MA," katanya.
Saat meninjau pelaksanaan UN, Bima Arya memberikan dukungan moril kepada para siswa untuk tetap tenang dalam menghadapi ujian, menjawab dengan santai tidak tergesa-gesa. Ia juga menyemangati siswa untuk berdoa sebelum mengerjakan soal.
"Jangan lupa berdoa dulu, baru kerjakan soal dengan maksimal. Serahkan hasilnya kepada Tuhan," kata dia.
Bima juga memastikan pelaksanaan UNBK di SMA Negeri 1 berjalan lancar. Dan mempertanyakan bagaimana mekanisme ujian berbasis komputer tersebut, dan jangan sampai ada soal yang terlewat oleh siswa.
Seorang pengawas menjelaskan, kalau ada soal yang terlewat, akan ada pemberitahuan yang terlihat dengan warna yang berbeda.
"Akan terlihat, karena ada warna yang berbebda kalau ada soal yang terlewat oleh siswa," kata salah seorang pengawas di SMA Negeri 1.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016