Jakarta (Antara Megapolitan) - Presiden Joko Widodo mengatakan Muslimat NU sebagai organisasi Islam yang mewadahi kaum ibu sejauh ini telah memainkan peran besar bagi pembangunan karakter bangsa.

"Tidak berlebihan yang saya katakan bahwa Muslimat NU telah memainkan peran yang sangat besar bagi negara dan bangsa ini," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat acara Harlah 70 Tahun Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gajayana, Malang, Jawa Timur, Sabtu.

Peran itu, lanjut Presiden, yang membuat anak-anak bangsa menjadi sehat, pintar, dan mengerti agama.

"Juga peran yang membuat ekonomi keluarga menjadi lebih baik," katanya.

Ia mengatakan sebagai komunitas terkecil dari masyarakat, keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam membangun bangsa, karena dari keluarga, anak-anak diajarkan pertama kali budi pekerti, sopan santun, dan hal-hal mendasar lainnya.

"Ibu adalah sekolah pertama dan utama bagi anak-anak kita," ucap Presiden.

Oleh karena itu sebagaimana keterangan tertulis Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana disebutkan bahwa di hadapan puluhan ribu Muslimat NU, Presiden memberikan apresiasi apa yang telah dilakukan Muslimat NU dalam menjaga keluarga dan lingkungan dengan kegiatan-kegiatan yang sangat banyak, yakni mulai dari kegiatan sosial, PAUD, TPA, kegiatan yang berkaitan dengan antinarkoba dan antiradikalisme.  

Di awal sambutannya, Presiden mengatakan bahwa dunia berubah dengan cepat sekali dan kompetisi yang terjadi tidak hanya antarindividu, tidak hanya antarorgansasi, tidak hanya antarkota, antarprovinsi.

"Tapi sudah antarnegara, kompetisi dan persaingan sekarang ini," kata Presiden.

Untuk memenangkan sebuah persaingan itu, kata Presiden, bukan hanya membutuhkan kepintaran, tapi kesiapan SDM, dengan rasa optimisme, kerja keras dan gotong-royong sehingga bisa memenangkan persaingan.

Selain persaingan antarnegara yang telah dimulai, Presiden mengingatkan bahwa dunia juga diwarnai aksi-aksi radikalisme terorisme dan narkoba.

Presiden yang menyaksikan deklarasi dan Ikrar Laskar Anti-Narkoba Muslimat NU oleh Ketua Umum Pimpinan Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Ketua PW Muslimat NU Provinsi Jawa Timur Masruroh Wahid, Ketua PW Muslimat NU Provinsi Riau Dinawati, Ketua PW Muslimat NU Sulawesi Selatan Andi Majda, dan Relawan Anti-Narkoba Ivan, memuji langkah yang dilakukan oleh Muslimat NU.

"Alhamdulilah urusan narkoba tadi di hadapan kita sudah dideklarasikan laskar antinarkoba dari Muslimat NU. Ini sebuah reaksi yang cepat dalam menghadapi perubahan zaman," puji Presiden.

Pendeknya, lanjut Presiden, sebagai sebuah organisasi, Muslimat NU telah menyatu dengan seluruh urat nadi Indonesia.

"Sebagai organisasi yang mempunyai sejarah perjuangan panjang, yaitu 70 tahun, saya pesan agar Muslimat NU semakin memperkuat komitmennya untuk terus berjuang demi umat, demi bangsa, dan demi negara," ujar Presiden.

Untuk itu Presiden mengajak semua elemen bangsa untuk bersatu mewujudkan Indonesia yang adil, yang sejahtera.

"Dan kita harus bersatu untuk mewujudkan itu," ucap Presiden.

Presiden menggarisbawahi bahwa dakwah Muslimat NU adalah dakwah dengan perbuatan atau bil hal bukan hanya dakwah lisan atau bil lisan.

"Dengan dakwah perbuatan itu, saya yakin jumlah majelis taklim, jumlah lembaga pendidikan, jumlah lembaga sosial dan kesehatan, serta jumlah koperasi primer Muslimat NU akan semakin meningkat di masa depan," kata Presiden.

Dengan dakwah perbuatan itu, lanjut Presiden, kewaspadaan Muslimat NU akan semakin meningkat dan Muslimat NU akan mampu menyiapkan filter dan menanamkan ajaran agama sejak dini kepada anak-anak.

"Sehingga mereka mampu membentengi diri dari pengaruh paham radikal dan narkoba yang menjadi ancaman kita semuanya," kata Presiden.

Presiden mengingatkan bahwa Indonesia sedang dalam kondisi darurat narkoba dimana setiap hari 30 sampai 50 anak-anak dan generasi muda menjadi korban meninggal karena narkoba.

"Sekali lagi saya ingin mengapresiasi apa yang sudah dideklarasikan laskar anti narkoba Muslimat NU," ucap Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden, Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Rois 'Am PBNU KH Ma'ruf Amin.
(Ant).
     
    

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016