Bekasi (Antara Megapolitan) - Puluhan kepala keluarga di dua kelurahan, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, merasa terusik dengan proyek tiang pancang transportasi massal Ligt Rail Transit (LRT) di wilayah mereka.

"Rumah kami bergetar saat terjadi pemancangan tiang. Warga ketakutan kalau proyek itu merusak rumahnya," kata koordinator warga Islan (45) di Bekasi, Jumat.

Kekhawatiran itu divisualisasikan warga dari Kelurahan Rawapanjang dan Sepanjangjaya dengan menggelar unjuk rasa di lokasi pemancangan tiang LRT di samping Tol Jakarta-Cikampek KM14, Jumat (25/3) siang.

Lokasi pemancangan tiang tersebut berjarak sekitar 1 meter dari pemukiman warga RW25 dan RW26.

Merek menggelar demonstrasi dengan membawa spanduk penolakan proyek pemancangan tiang bertuliskan "Stop Proyek Ini, Belum Ada Sosialisasi Kepada Warga".

"Proyek ini belum pernah disosialisasikan kepada warga. Tiba-tiba banyak kendaraan berat yang menggarap tiang pancang. Suaranya bising dan membuat rumah kami bergetar," katanya.

Dikatakan Islan, pengerjaan proyek tiang pancang oleh PT Adhi Karya rutin dilakukan selam 24 jam sejak tiga pekan lalu.

"Kami berharap, proyek itu distop dulu sementara sampai ada kesepakatan dengan warga," katanya.

Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Supandi Budiman mengatakan depo LRT berada di Jalan Joyo Martono, Bekasi Timur atau di sekitar tol Bekasi Timur.

LRT tersebut memiliki rute Bekasi Timur-Cawang sepanjang 18,138 kilometer.

LRT Jakarta-Bekasi akan melintasi tepi Kalimalang sejajar Tol Becakayu di Jalan KH Noer Alie Kalimalang.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016