Wali Kota Bogor Bima Arya mempersilakan para anak muda di daerahnya menggunakan area publik untuk mengekspresikan kreativitas seperti fenomena "Citayam Fashion Week" di kawasan Sudirman, Jakarta.
Bima Arya di Kota Bogor, Senin, saat diminta tanggapan soal remaja Bogor yang mulai muncul di media sosial bergaya seperti peragaan fesyen di penyeberangan Jalan Tugu Kujang dan beberapa titik lain, mengatakan aksi tersebut tidak masalah, selama tidak melanggar aturan.
Aksi fesyen di jalan raya mulai ramai diperbincangkan masyarakat karena ada anak-anak muda dalam acara Citayam Fashion Week di Sudirman atau disebut juga Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok (SCBD).
"Pemkot mempersilakan, dari dulu silakan pakai Taman Ekspresi, Lawang Salapan, Suryakancana, bahkan di alun-alun. Kita mendukung penuh itu," kata Bima usai menghadiri Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) TP PKK ke-50 Tahun tingkat Kota Bogor.
Bima menekankan kreativitas para anak muda Kota Bogor dalam berkreasi sebaiknya tidak sesaat. Jika melihat kreasi anak muda di Jepang dengan Harajuku, kata dia, hal itu tidak dilakukan sekali atau dua kali, tetapi sering sehingga menjadi kultur.
"Harajuku menggambarkan kultur anak muda di Jepang. Kita juga berharap (Citayam Fashion Week) menjadi kultur di kita tetapi, dengan catatan tentu tidak ada aturan yang dilanggar. Ketertibannya harus dijaga betul," kata dia.
Bima Arya menyatakan akan siap ikut meramaikan aksi anak muda semacam itu seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, namun di Bogor bukan ke Sudirman.
"Saya lebih tertarik untuk berkolaborasi dengan teman-teman muda di Bogor. Dari ini terinspirasi untuk membuat apa," ujarnya.
Hal itu akan dilakukan, kata Bima, apabila ide remaja-remaja Kota Bogor cukup bagus. Ia ingin fesyen yang ditampilkan anak muda di daerahnya bisa menjadi perhatian semua kelas sosial masyarakat.
"Saya ingin turun di Bogor dulu lah. Kalau saya nunggu komunitas di Bogor punya ide fesyen seperti apa. Karena ini membuktikan masalah feayen bukan hanya memberi perhatian kelas menengah. Ini perhatian semua kelas. Jadi, pakaian, fesyen, ini untuk semua," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat ikut memeragakan fesyen di Jalan Sudirman bersama pengemudi ojek daring dan juga gandrung di media sosial.
Ketika dalam kunjungan di Bogor beberapa waktu lalu, Ridwan Kamil sempat mengatakan, tidak tersedianya ruang publik bagi orang untuk berekspresi dianggap bisa menimbulkan efek negatif. Ridwan Kamil berpendapat anak muda nongkrong itu tidak masalah sejauh tidak menimbulkan masalah.
Ridwan Kamil pun mendorong agar kepala daerah kota/kabupaten di Jawa Barat untuk memperbanyak fasilitas publik, agar anak muda hasrat ekspresinya bisa tersalurkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Bima Arya di Kota Bogor, Senin, saat diminta tanggapan soal remaja Bogor yang mulai muncul di media sosial bergaya seperti peragaan fesyen di penyeberangan Jalan Tugu Kujang dan beberapa titik lain, mengatakan aksi tersebut tidak masalah, selama tidak melanggar aturan.
Aksi fesyen di jalan raya mulai ramai diperbincangkan masyarakat karena ada anak-anak muda dalam acara Citayam Fashion Week di Sudirman atau disebut juga Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok (SCBD).
"Pemkot mempersilakan, dari dulu silakan pakai Taman Ekspresi, Lawang Salapan, Suryakancana, bahkan di alun-alun. Kita mendukung penuh itu," kata Bima usai menghadiri Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) TP PKK ke-50 Tahun tingkat Kota Bogor.
Bima menekankan kreativitas para anak muda Kota Bogor dalam berkreasi sebaiknya tidak sesaat. Jika melihat kreasi anak muda di Jepang dengan Harajuku, kata dia, hal itu tidak dilakukan sekali atau dua kali, tetapi sering sehingga menjadi kultur.
"Harajuku menggambarkan kultur anak muda di Jepang. Kita juga berharap (Citayam Fashion Week) menjadi kultur di kita tetapi, dengan catatan tentu tidak ada aturan yang dilanggar. Ketertibannya harus dijaga betul," kata dia.
Bima Arya menyatakan akan siap ikut meramaikan aksi anak muda semacam itu seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, namun di Bogor bukan ke Sudirman.
"Saya lebih tertarik untuk berkolaborasi dengan teman-teman muda di Bogor. Dari ini terinspirasi untuk membuat apa," ujarnya.
Hal itu akan dilakukan, kata Bima, apabila ide remaja-remaja Kota Bogor cukup bagus. Ia ingin fesyen yang ditampilkan anak muda di daerahnya bisa menjadi perhatian semua kelas sosial masyarakat.
"Saya ingin turun di Bogor dulu lah. Kalau saya nunggu komunitas di Bogor punya ide fesyen seperti apa. Karena ini membuktikan masalah feayen bukan hanya memberi perhatian kelas menengah. Ini perhatian semua kelas. Jadi, pakaian, fesyen, ini untuk semua," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat ikut memeragakan fesyen di Jalan Sudirman bersama pengemudi ojek daring dan juga gandrung di media sosial.
Ketika dalam kunjungan di Bogor beberapa waktu lalu, Ridwan Kamil sempat mengatakan, tidak tersedianya ruang publik bagi orang untuk berekspresi dianggap bisa menimbulkan efek negatif. Ridwan Kamil berpendapat anak muda nongkrong itu tidak masalah sejauh tidak menimbulkan masalah.
Ridwan Kamil pun mendorong agar kepala daerah kota/kabupaten di Jawa Barat untuk memperbanyak fasilitas publik, agar anak muda hasrat ekspresinya bisa tersalurkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022