Sukabumi (Antara Megapolitan) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mendistribusikan bantuan kepada korban bencana alam di Kampung Cilimusgirang, Kabupaen Sukabumi, Jawa Barat.
"Bantuan yang didistribusikan tersebut karena di lokasi bencana yakni di Desa Nangerang, Kecamatan Jampangtengah terdapat sembilan kepala keluarga (KK) atau sebanyak 29 jiwa yang mengungsi di Kantor Desa Nangerang akibat bencana tanah longsor beberapa waktu lalu," kata Ketua PMI Kabupaten Sukabumi Ayi Abdullah di Sukabumi, Minggu.
Menurutnya, bantuan family kit, natura dan higienis kit tersebut sangat dibutuhkan oleh para pengungsi. Karena dengan kondisi pengungsian yang kurang memadai, korban bencana akan lebih mudah terserang penyakit.
Maka dari itu, pihaknya terus mendistribusikan bantuan dan menurunkan tenaga medisnya untuk memeriksa kesehatan pengungsi.
Bencana tanah longsor di daerah tersebut menyebabkan empat rumah rusak berat dan enam lainnya terancam. Bahkan, lokasi bencana pun terisolir, karena untuk menuju tempat musibah itu harus menggunakan kendaraan khusus seperti motor cross dan mobil offroad.
"Sehingga dengan kondisi yang darurat itu, masyarakat kesulitan mendapatkan kebutuhannya, sehingga kami respon dengan langsung menyalurkan bantuan ke lokasi bencana dan menempatkan anggota untuk membantu para korban yang tengah mengungsi," tambah Ayi.
Sementara, juru bicara PMI Kabupaten Sukabumi Atep Maulana mengatakan relawannya hingga kini masih bergerak ke lokasi-lokasi bencana, khawatir ada warga yang membutuhkan sesuatu.
Logistik bantuan pun terus dialirkan dengan tujuan untuk meringankan penderitaan korban bencana, karena dari pendataan pihaknya, akibat bencana ini cukup banyak warga yang mengungsi dan terisolir dari kampungnya.
"Bantuan ini kami berikan minimalnya bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari sampai kondisi lokasi bencana kembali normal," katanya.
Namun demikian, pihaknya masih terus bersiaga dan memantau lokasi-lokari rawan bencana. Mengingat saat ini curah hujan tinggi yang turun sejak siang hingga malam hari, sehingga berpotensi terjadinya bencana susulan seperti tanah longsor dan banjir.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Bantuan yang didistribusikan tersebut karena di lokasi bencana yakni di Desa Nangerang, Kecamatan Jampangtengah terdapat sembilan kepala keluarga (KK) atau sebanyak 29 jiwa yang mengungsi di Kantor Desa Nangerang akibat bencana tanah longsor beberapa waktu lalu," kata Ketua PMI Kabupaten Sukabumi Ayi Abdullah di Sukabumi, Minggu.
Menurutnya, bantuan family kit, natura dan higienis kit tersebut sangat dibutuhkan oleh para pengungsi. Karena dengan kondisi pengungsian yang kurang memadai, korban bencana akan lebih mudah terserang penyakit.
Maka dari itu, pihaknya terus mendistribusikan bantuan dan menurunkan tenaga medisnya untuk memeriksa kesehatan pengungsi.
Bencana tanah longsor di daerah tersebut menyebabkan empat rumah rusak berat dan enam lainnya terancam. Bahkan, lokasi bencana pun terisolir, karena untuk menuju tempat musibah itu harus menggunakan kendaraan khusus seperti motor cross dan mobil offroad.
"Sehingga dengan kondisi yang darurat itu, masyarakat kesulitan mendapatkan kebutuhannya, sehingga kami respon dengan langsung menyalurkan bantuan ke lokasi bencana dan menempatkan anggota untuk membantu para korban yang tengah mengungsi," tambah Ayi.
Sementara, juru bicara PMI Kabupaten Sukabumi Atep Maulana mengatakan relawannya hingga kini masih bergerak ke lokasi-lokasi bencana, khawatir ada warga yang membutuhkan sesuatu.
Logistik bantuan pun terus dialirkan dengan tujuan untuk meringankan penderitaan korban bencana, karena dari pendataan pihaknya, akibat bencana ini cukup banyak warga yang mengungsi dan terisolir dari kampungnya.
"Bantuan ini kami berikan minimalnya bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari sampai kondisi lokasi bencana kembali normal," katanya.
Namun demikian, pihaknya masih terus bersiaga dan memantau lokasi-lokari rawan bencana. Mengingat saat ini curah hujan tinggi yang turun sejak siang hingga malam hari, sehingga berpotensi terjadinya bencana susulan seperti tanah longsor dan banjir.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016