Bogor (Antara Megapolitan) - PLN wilayah Bogor, Jawa Barat, turut mendukung kegiatan kampanye hemat energi dan penyelamatan lingkungan Earth Hour dengan mengukur penurunan penggunaan daya listrik saat pemadaman terjadi, Sabtu malam.

"Kami akan ukur penurunan daya listrik selama Earth Hour dengan mengoperasikan data di gardu induk Tanah Baru," kata Manager PLN Area Bogor, Widodo.

Ia mengatakan, sebelum pelaksanaan Earth Hour, beban listrik yang disalurkan PLN dari gardu induk Tanah Baru sebesar 177 megawatt (MW).

Terjadi penurunan beban listrik sebesar enam megawatt yang jika diakumulasikan satu jam setara dengan 6.000 kilo watt.

"Jika dirupiahkan, PLN Area Kota Bogor dapat berhemat sebesar Rp8,1 juta. Jika satu kwh setara dengan Rp1.350 rupiah," katanya.

Menurutnya, jika kampanye hemat energi ini dilakukan oleh masyarakat secara menyeluruh, maka penurunan beban listrik akan semakin besar. Penghematan energi dan biaya untuk mengalirkan listrik akan lebih besar lagi.

"Memang jika dinominalkan sedikit nilai rupiahnya, tetapi, edukasi kepada masyarakat dengan memadamkan lampu selama satu jam berdampak luas, selain hemat energi juga hemat bahan bakar," katanya.

Ia mengatakan, PLN area Bogor menyalurkan listrik sebesar 800 MW setiap harinya kepada 1.050.000 pelanggan yang ada di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor.

"Jika saya edukasi untuk hemat listrik ini menyeluruh diterapkan masyarakat, kita dapat menghemat energi dan bahan bakar. Karena listrik masih menggunakan bahan bakar fosil yang jumlahnya semakin terbatas," katanya.

Widodo menambahkan, gerakan Earth Hour dapat membentuk perilaku masyarakat untuk hemat dalam penggunaan energi.

Kampanye hemat energi dan penyelamatan lingkungan Earth Hour dengan mematikan lampu dipusatkan di Balai Kota. Terdapat 40 partisipan yang ikut serta memadamkan lampu selama satu jam mulai dari pukul 20.30 hingga 21.30 WIB, terdiri dari kantor pemerintahan, perhotelan dan ikon Kota Bogor seperti Tugu Kujang dan sejumlah taman.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016